Muvila.com – Jika di abad-20 studio Walt Disney terkenal piawai menghasilkan film-film animasi yang mendunia, kini studio berorientasi penonton keluarga ini juga makin unjuk gigi di film live action. Bahkan, belakangan Disney semakin sering membuat ulang film-film animasi klasiknya dalam bentuk lebih hidup. Setelah kesuksesan Alice in Wonderland(2010), Maleficent (2014), dan Cinderella (2015), tahun ini giliran The Jungle Book yang disulap jadi film live action oleh Disney.
The Jungle Book sendiri adalah judul dari buku kumpulan cerita karangan penulis Inggris, Rudyard Kipling yang terbit pertama kali tahun 1894. Disney kemudian mengadaptasinya dalam bentuk animasi musikal di tahun 1967, yang sangat sukses di box office. Di tahun 2013 Disney menggandeng sutradara Jon Favreau (Elf, Iron Man) untuk membuat adaptasi The Jungle Book dalam versi gabungan live action dan animasi CGI terkini, dan akhirnya tayang pada tahun 2016 ini.
Masih memegang premis cerita aslinya, The Jungle Book versi baru ini kisahkan seorang bocah manusia bernama Mowgli (Neel Sethi) yang hidup di tengah hutan belantara India. Ia adalah satu-satunya manusia di antara satwa hutan, karena ia sendiri seorang yatim piatu yang terlantar sejak lahir, sampai akhirnya dibesarkan oleh kawanan serigala, khususnya oleh sang induk serigala, Raksha (diisi suara oleh Lupita Nyong'o). Keberadaan Mowgli bukannya tanpa pertentangan, terutama dari harimau Shere Khan (Idris Elba) yang sangat benci manusia.
Shere Khan pun memerintahkan pemimpin serigala, Akela (Giancarlo Esposito) untuk menyerahkan Mowgli padanya. Demi keselamatan kawanan serigala, Mowgli memutuskan untuk pergi mencari tempat kawanan manusia, tempat seharusnya ia berada. Dibimbing oleh panther Bagheera (Ben Kingsley), Mowgli memulai petualangan melintasi hutan mencari tempat yang mau menerimanya. Namun, ia juga harus waspada terhadap sergapan Shere Khan yang tak mau membiarkannya pergi begitu saja.
Meski disebut sebagai versi live action, tampilan The Jungle Book sendiri lebih banyak menggunakan animasi CGI yang tampak nyata. Tak hanya para hewan yang dibuat mampu berbicara, tetapi juga 80 persen dari seluruh lingkungan alam yang ditampilkan di film ini dihasilkan lewat media virtual. Sekitar 800 orang yang tergabung dalam Moving Picture Company (MPC) bekerja selama lebih dari satu tahun untuk membuat para hewan—di luar tokoh utama, daun, air, api, dan tanah di film ini tampak nyata.
Akan tetapi, Favreau selaku sutradara mengaku tak hanya ingin bertumpu pada kecanggihan teknologi sinema. Menggunakan skenario yang ditulis Justin Marks, Favreau berniat untuk memberikan pengalaman emosional bagi penonton, terlepas dari teknologi yang digunakan film ini.
"Visual tidak akan berarti jika tidak menyatu secara emosional dengan para karakternya. Setiap cerita butuh unsur manusiawi, emosi dan perkembangan karakter, serta humor—yang ditampilkan tanpa merusak keseluruhan filmnya. Ada momen-momen menegangkan dari film ini yang membuat kita menebak-nebak, 'Apa yang akan terjadi pada anak ini?'" papar Favreau.
The Jungle Book versi baru ini tentunya memiliki beberapa perbedaan dari film animasinya dulu, tak terkecuali di bagian cerita yang dirancang agar bisa lebih terhubung dengan penonton masa kini. Namun, film animasi klasik tersebut tetap memberi pengaruh pada film ini, dan Favreau memang menyatakan sengaja menaruh beberapa rujukan dari film animasinya.
"Ada nilai menyenangkan dari The Jungle Book versi animasi klasik Disney. Saya sangat suka musiknya dan saya ingat sempat terbawa mimpi tentang tokoh-tokohnya. Beberapa adegan yang telah membuat impresi kuat bagi saya—yang saya memang bawa ke versi film terbaru ini—antara lain Mowgli berada di aliran sungai di atas perut beruang Baloo, ular piton Kaa dan matanya yang mampu menghipnotis, dan kemegahan kawanan gajah yang melintas," papar Favreau lagi.
Film ini juga membawa beberapa lagu terkenal dari film animasinya untuk dimasukkan dalam film ini dalam versi terbaru. Lagu-lagu tersebut juga dibawakan langsung oleh pemeran filmnya, seperti "The Bear Necessities" oleh Neel Sethi dan Bill Murray (pengisi suara Baloo), "I Wan'na Be Like You" oleh Christopher Walken (pengisi suara orang utan Louie), dan "Trust In Me" oleh Scarlett Johansson (pengisi suara Kaa).
The Jungle Book versi baru bisa disaksikan di bioskop Indonesia mulai 8 April ini. Film ini juga tersedia dalam versi 3D.[]
Sumber: Muvila.com
Discussion about this post