PEMANASAN global bisa membuat suhu di permukaan Bumi jauh lebih panas dari yang sudah diprediksi para ilmuwan. Penelitian terbaru menyebut perhitungan para ilmuwan terdahulu tentang pengaruh awan tidak tepat.
Pada 2013, para ilmuwan yang tergabung dalam Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memperkirakan peningkatan suhu di permukaan Bumi, akibat peningkatan kadar karbon dioksida (CO2), mencapai 2 hingga 4,7 derjat Celcius.
Namun, studi terbaru yang dilakukan oleh tim ilmuwan dari Yale University dan Lawrence Livermore National Laboratory menemukan hasil mengejutkan. Mereka meprediksi suhu Bumi akan jauh lebih panas dari yang diprediksi sebelumnya.
Studi yang didanai oleh NASA ini menyebut, prediksi sebelumnya terlalu melebih-lebihkan kemampuan awan untuk memantulkan sinar Matahari dan menetralkan suhu atmosfir Bumi. Penelitian terbaru ini memprediksi suhu permukaan Bumi akan jauh lebih panas dari perkiraan sebelumnya.
Menurut suti terbaru tersebut, suhu permukaan Bumi akan meningkat 5 hingga 5,3 derajat Celcius. Dampak yang ditimbulkan akan semakin mengerikan dari prediksi yang telah diungkapkan para ilmuwan.
“Ini menyebabkan segalanya, dari peningkatan permukaan laut, banjir serta kekeringan yang lebih sering dan ekstrem,” kata Ivy Tan, sarjana Yale University yang memimpin dan menulis penelitian ini, dikutip Dream dari Yale News, Senin 11 April 2016.
Menurut studi terbaru ini, kebanyakan model penelitian pemanasan global menyebut jumlah awan es jauh lebih banyak daripada yang benar-benar ada. Sehingga pada prediksi terdahulu menyebut awan es itu mampu mengurangi pemanasan global.
“Kebanyakan model iklim terlalu bersemangat untuk membekukan bawah titik beku, sehingga mereka cenderung melebih-lebihkan peningkatan reflektifitas awan ketika atmosfer menghangat,” kata Mark Zelinka yang juga terlibat dalam studi baru ini.
“Ini berarti mereka secara sistematis meremehkan berapa banyak pemanasan akan terjadi dalam merespons karbon dioksida,” lanjut dia.
Para peneliti mengatakan, temuan ini menunjang penelitian sebelumnya, yang telah menyarankan awan mungkin membuat pemanasan lebih buruk, daripada menguranginya.
“Awan tampaknya tidak seperti yang kita harapkan mampu mengurangi pemanasan global,” tambah Zelinka.[]
Sumber: Dream
Discussion about this post