MEDIAACEH.CO, Amerika Serikat – Planet tersebut belum teridentifikasi, namun para penemu menyebutnya sebagai Planet X. Ditemukan Januari 2015 oleh sejumlah peneliti di California Institute of Technology (Caltech).
Karena seperti Bumi yang mengorbit di ke Matahari, maka para penyebut juga menganggapnya sebagai planet kesembilan dalam urutan tata surya.
Namun astronom Daniel Whitmire menganggap bahwa planet tersebut mampu mengirimkan glombang aneh yang berbahaya bagi Bumi.
Tak hanya itu, Whitmire juga mengatakan, Planet X yang begitu "mematikan" bisa menyebabkan kepunahan massal yang dikenal dengan sebutan "The Great Dying". Kejadian serupa pernah terjadi pada 252 juta tahun lalu dan tampaknya Whitmire berpikir bahwa hal itu bisa terulang.
Lalu Whitmire meyakini, Planet X bisa mengusir banyak asteroid dari Sabuk Kuiper seiring ia bergerak melalui tata surya, sehingga kehadirannya menghancurkan batu antariksa.
Tapi hal itu tidak ditelan mentah-mentah oleh astronom lain. Badan antariksa Amerika Serikat (NASA) justru menganggap itu belum bisa dibuktikan kebenarannya.
Jangankan soal potensi berbahaya planet baru tersebut, direktur divisi ilmu planet Jim Green, juga belum sepakat untuk menyebut Planet X itu sebagai planet ke-sembilan di tata surya.
Menurut Green, temuan itu masih sebagai awal mula yang kemungkinan bisa menghasilkan sesuatu yang menarik jika lebih digali lagi.
"Masih terlalu dini untuk mengklaim bahwa Planet X betul ada di ujung tata surya. Yang sudah ditemukan itu baru sekadar prediksi awal saja," ucap Green.
Sumber: CNN Indonesia
Discussion about this post