MEDIAACEH.CO, Meulaboh – Organisasi Angkutan Darat (Organda), Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh menurunkan tarif angkutan umum darat sebesar Rp5.000 untuk trayek Meulaboh-Banda Aceh.
Ketua Organda Aceh Barat Thantawi di Meulaboh, Jumat mengatakan penurunan tarif ini sesuai hasil keputusan bersama dan intruksi secara nasional pascapenurunan harga bahan bakar minyak (BBM) 1 April 2016.
"Besok pagi mungkin sudah sampai edaran itu ke Aceh Barat, kemudian akan kita sosialisasikan kepada loket penyedia jasa angkutan kota maupun angkutan pedesaan yang beroperasi di terminal Meulaboh," katanya.
Thantawi menjelaskan biasanya untuk tarif angkutan rute barat selatan dari Meulaboh-Banda Aceh adalah Rp100 ribu, maka akan turunkan sebesar Rp3.000-Rp5.000 sebagai bentuk penyesuaian penurunan harga BBM itu.
Jelasnya, secara aturan pemberlakuan turunnya tarif angkutan dari dampak penyesuaian harga BBM adalah tiga persen atau Rp3.000 untuk di daerah itu, akan tetapi dilakukan penyesuaian lebih tarif dengan penurunan sampai Rp5.000.
Selain karena sulit mendapatkan uang seribuan untuk proses transaksi penjualan tiket armada pada loket penyedia jasa, turunnya tarif sebesar Rp5.000 ini juga diharapkan semakin menarik minat masyarakat mengunakan jasa armada di lokasi terminal bus Meulaboh.
Sementara untuk armada angkutan pedesaan atau dalam kota maka akan disesuaikan dengan tarif saat ini sesuai ketentuan tiga persen, sebab untuk setiap rute trayek memiliki tarif berbeda.
"Sebenarnya tarif turun Rp3.000, cuma terkadang loket sulit mendapat uang pecahan seribuan, atau bisa terjadi sebaliknya. Rata-rata diambil untuk trayek Meulaboh-Banda Aceh menjadi Rp95.000, dari tarif seharusnya Rp97.000," jelasnya.
Meskipun penurunan tarif angkutan ini sedikit memberatkan pada pengusaha loket, sopir terutama armada minibus L-300 ataupun armada angkutan kota dalam provinsi (AKDP), namun tetap harus dilakukan karena intruksi secara nasional.
Padahal, kata dia, apabila diperhitungkan dengan harga berbagai peralatan dan biaya perawatan kendaraan mobil yang menurut Thantawi tidak turun malah terus mengalami kenaikan.
Thantawi berharap semua pelaku usaha penyedia jasa dapat melaksanakan kebijakan ini.
"Kalau dipikir rugi, ya rugi juga karena untuk alat-alat dan perawatan kendaraan sampai sejauh inikan belum turun. Tapi dengan kebijakan ini kita berharap minat masyarakat mengunakan jasa armada terminal bus semakin meningkat,"katanya menambahkan.
Kata dia, pemberlakuan penurunan tarif ini juga disesuaikan dengan trayek sebaliknya yakni dari Banda Aceh-Meulaboh, karena terminal bus Meulaboh sebagai pusat trayek maka hal itu dilakukan semua armada yang melintasi jalur barat selatan Provinsi Aceh.[]
Sumber: Antara
Discussion about this post