MEDIAACEH.CO, Jakarta – Kepala Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) Brigjen Rudy Sufahriadi mengatakan banyak senjata api yang dimiliki kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso berasal dari Filipina.
Hal itu terungkap setelah Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri pada pertengahan 2015 menangkap Iron alias W alias F alias U yang merupakan anak buah Santoso. Iron ditangkap di Manado, Sulawesi Utara.
Iron memiliki kemampuan merakir bom setelah diajari Daeng Koro alias Sabar dan pengetahuan mengenai senjata api diajarkan langsung oleh Santoso. Iron pernah juga mengikuti latihan militer di Poso, Sulteng, pada 2013.
"Dari hasil pemeriksaan, Iron diketahui membeli senjata api, amunisi, dan granat dari Filipina untuk Santoso. Itu semua diselundupkan di tas berisi pakaian melalui kapal laut," kata Rudy, Minggu (3/4/2016).
Dari keterangan Iron, Santoso memberikan uang sebanyak Rp130 juta untuk semua senjata yang sudah dibeli pada 2014, itu. Ketika ditangkap setahun kemudian, Iron mengaku sudah mengantongi uang sebanyak Rp 220 juta untuk membeli lagi sejumlah senjata.
"Pemasok senjata kelompok Santoso adalah dari kelompok Anshorut Khilafah. Beberapa anggotanya sudah ditangkap oleh otoritas Filipina setelah mendapat informasi dari Polri," tandas Rudy.[]
Sumber: Metrotv
Discussion about this post