MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh mengadakan rapat tertutup bersama Perhimpunan Opstetri Ginkologi Indonesia (POGI), RSUZA, Komite Medik dan awak media, Minggu 3 Maret 2017. Rapat ini membahas terkait permasalahan yang terjadi di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA).
Dalam pertemuan tersebut, komisi IV yang menaungi bidang kesehatan dan kesejahteraan itu, akan merekomendasikan kepada Gubernur Aceh Zaini Abdullah, untuk menyelesaikan kasus kematian ibu dan anak yang terjadi beberapa hari lalu di RSIA Banda Aceh.
“Kasus ini harus dijelaskan kepada publik secara tuntas, pemerintah juga harus merespon masalah ini dengan adil,” kata Ketua Komisi VI, T.Iskandar Daod.
T.Iskandar juga meminta, agar gubernur mendistribusikan soal kekurangan tenaga kerja dokter yang belum merata. Seperti halnya diketahui RSIA kekurangan SDM dokter spesialis.
“Seperti di RSUZA di sana kan banyak dokter spesialis, saya meminta kepada pihak POGI yang menaungi masalah ini, untuk memindahkan dokter spesialis kandungan yang ada di RSUZA agar tidak menumpuk di sana, maka ditarik saja ke RSIA agar masalah kekurangan dokter ini tidak menjadi alasan lagi,” imbuhnya.
Disamping itu T.Iskandar juga menegaskan, saat ini RSIA sedang dalam proses, apakah rumah sakit tersebut masih dipertahankan sebagai rumah sakit ibu dan anak atau diubah menjadi rumah sakit umum.
“Status RSIA lagi dalam proses apakah namanya masih dipertahankan atau kita jalankan menjadi rumah sakit umum saja, karena dokternya banyak tidak ada,” jelasnya. [] (mal)
Discussion about this post