MEDIAACEH.CO – Bursa saham Myanmar mulai melakukan perdagangan pertama pada Jumat (25/3/2016) seiring reformasi politik dan ekonomi yang bergulir di negara itu.
Namun, para investor baru bisa membeli saham dari satu perusahaan saja, FMI, dan terbatas hanya untuk warga Myanmar.
Kepala Komisi Bursa dan Surat Berharga Myanmar, Maung Maung Thein, menyebut perdagangan pertama di Bursa Saham Yangon sebagai hari yang besar bagi Myanmar.
"Kami sekarang bisa dengan bangga dan berani mengatakan kepada dunia bahwa kami bukan lagi bangsa terbelakang," ujarnya saat meresmikan perdagangan saham pertama di kota Yangon, yang dulu disebut Rangoon.
Wartawan BBC Seksi Myanmar di Bangkok melaporkan akan lebih banyak perusahaan yang mendaftar di Bursa Saham Yangon dan salah satunya adalah Thilawa Special Economic Zone, yang didukung perusahaan Jepang.
Myanmar sedang berada dalam masa transisi dari pemerintah militer ke sipil, setelah partai pimpinan Aung San Suu Kyi, NLD, meraih kemenangan dalam pemilihan umum November lalu.
Pekan depan, pemerintahan baru hasil pemilihan umum dengan presiden sipil Htin Kyaw akan dilantik. Suu Kyi akan duduk menjadi salah satu menteri di kabinet antara lain menjabat Menteri Luar Negeri selain menteri senior yang membawahi empat kementrian. (Kompas)
Discussion about this post