KAMI memberikan dua bungkus rokok mild untuk para Polhut yang sedang istirahat dan menunggu jemputan tersebut.
Namun baru Satu kilometer melaju, rombongan kami kembali berpas-pasan dengan para Polhut yang juga sedang menunggu jemputan di pinggir jalan. Mereka kembali meminta rokok.
“Ada rokok bang. Asem nie bibir tak hisap rokok selama di hutan,” ujar salah seorang Polhut.
Mobil yang kami tumpangi berhenti. Kami kembali memberikan sisa rokok yang kami miliki kepada para Polhut. Jumlah mereka sekitar 8 orang.
Menurut Suandi Selian, Polhut dari Yayasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), para Polhut yang kami temui tersebut merupakan kesatuan gabungan dari beberapa lembaga, seperti TNGL dan Dinas Kehutanan.
“Kita gentian bertugas sepekan sekali. Kami turun digantikan oleh kelompok lainnya,” ujar dia.
Suandi mengakui bahwa Gunung saat ini merupakan incaran dari penebang liar. Selain itu, juga pemburu satwa langka yang dilindungi.
“Selama di sini kita menemukan sejumlah jejak pemburu satwa. Dari jejak, kita mengetahui bahwa mereka merupakan pemburu professional dan susah ditangkap,” ujar Suadi.
“Ada beberapa hewan langka yang diburu, seperti Harimau Sumatera dan lainnya. Keberadaan kami di sini adalah untuk mencegah hal ini terjadi,” ujar Suandi.
Setelah berbincang-bincang sekitar 45 menit dengan para Polhut, rombongan kami akhirnya memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan. Namun baru satu kilometer dari lokasi Polhut, kerusakan hutan kian mudah terlihat.
Di kiri-kanan jalan, perambahan hutan terlihat dengan jelas dengan jarak yang sangat luas. Ada juga beberapa kubik kayu yang baru selesai dibelah. Warnanya terlihat segar.
Memasuki Kabupaten Abdya, pemandangan serupa kian akrab di mata. Beberapa truk yang memuat kayu juga semakin sering terlihat. Anehnya, dalam setiap kasus, kami malah tak menemukan sopir.
“Mungkin orang yang memuat kayu lari dan bersembunyi begitu mendengar suara mobil,” kata Agen.
Saat melewati belokan patah, kami mendengar suara mesin pemotong kayu atau chainsaw meraung di pinggir hutan. Dari dalam mobil, kami dengar jelas melihat seorang pria berbadan kekar sedang memotong pohon.
Pria itu sempat berhenti saat melihat mobil kami melintas. Kami yang berada dalam mobil hanya gereng-gereng kepala. Aktivitas ini terjadi hanya beberapa kilometer dari lokasi para Polhut tadi istirahat. [Bersambung]
Tulisan ini merupakan laporan perjalanan wartawan mediaaceh.co selama sepekan bersama Wagub Aceh di lintas tengah dan barat selatan Aceh.
Berita terkait:
Sepekan Bersama Panglima (7)
Sepekan Bersama Panglima (6)
Discussion about this post