MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Komisi D DPRK Banda Aceh melakukan kunjungan ke sejumlah sekolah untuk melihat kesiapan sekolah dalam menghadapi Ujian Nasional (UN), khususnya Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Sekolah-sekolah yang dikunjungi Komisi D antara lain SMAN 1 Banda Aceh dan SMAN 2 Boarding School Banda Aceh.
Ketua Komisi D DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar mengingatkan pihak sekolah terkait dengan persoalan listrik yang sering padam akhir-akhir ini. Menurutnya, jika ketersediaan listrik bermasalah, maka hal itu akan menyebabkan dampak berantai dalam pelaksanaan ujian, sebab sekolah menggunakan sistem shitf untuk pemakaian komputer. Uuntuk itu pihak dinas dan sekolah diminta melakukan koordinasi dengan pihak PLN.
“Kepada Disdikpora Kota kita minta untuk dapat menyurati pihak PLN untuk memastikan tidak adanya pemadaman listrik pada hari-H di lokasi pelaksanaan UNBK. Dinas dan sekolah juga diminta melakukan antisipasi dengan mempersiapkan genset di 18 titik pelaksanaan UNBK, jika ada gangguan akibat kondisi force majuere,” ujar Farid, Rabu 23 Maret 2016.
Pada kesempatan itu Farid juga meminta kepada Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga untuk memastikan bahwa sekolah yang ditunjuk untuk melaksanakan ujian berbasis komputer telah menyiapkan data siswa, daftar server, ketersediaan jaringan dan fasilitas sambungan internet serta kesiapan lainnya.
“Jika ditemukan permasalahan terkait dengan kelengkapan fasilitas komputer, headset, server dan tenaga ahli, maka dinas dan pihak sekolah agar dapat segera mencarikan solusi misalnya membangun komunikasi dan kerjasama dengan lembaga memiliki fasilitas tersebut,” ujar Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu, didampingi anggota Komisi D DPRK Lainnya seperti Razali, M. Nasir, T Iqbal Johan dan Isnaini Husda.
Sementara itu kepada pihak sekolah, pihaknya meminta untuk mempersiapkan para siswa sebaik mungkin baik persiapan fisik, mental dan spiritual serta kegiatan simulasi dan ujicoba lainnya.
Komisi D DPRK Banda Aceh juga meminta untuk tidak dibenarkan melakukan pengutipan dengan membebani orang tua siswa, seperti untuk kebutuhan pengamanan soal, operasional guru pengawas dan lain-lain.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh Syaridin menyebutkan pada tahun 2016 hanya 18 sekolah yang diikutkan dalam program Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Adapun ke 18 sekolah tersebut masing-masing terdiri dari 7 sekolah setingkat SMA, 3 SMK dan 8 SMP.
Kepala Sekolah SMAN 1 Banda Aceh Fakhrurrazi menyebutkan sebanyak 193 siswa SMAN 1 Banda Aceh akan mengikuti UNBK pada tanggal 4 – 9 April 2016 dan pihak sekolah sudah menyiapkan sebanyak 65 komputer yang dibagi dua ruangan.
“Kalau soal listrik kita akan surati PLN, baik secara mandiri maupun panitia ujian, tapi kami harap dukungan dari DPRK,” ujarnya. []
Discussion about this post