PADA era 1970-an dikenal gaya permainan Total Football di kancah persepakbolaan internasional. Total Football merupakan gaya permainan yang mengutamakan penguasaan bola dan menitikberatkan strategi tim kepada penyerangan.
Strategi Total Football dikembangkan pelatih Rinus Michels bersama Timnas Belanda. Dengan Johan Cruyff sebagai otak permainan, Der Oranje –julukan Belanda– berhasil lolos ke partai puncak Piala Dunia 1974 sebelum dikalahkan Jerman 1-2.
Tak sampai di situ, setelah memutuskan pensiun sebagai pesepakbola pada 1984, Cruyff melanjutkan karier sebagai pelatih. Ketika bertugas menjadi pelatih, terkhusus ketika menjadi juru taktik Barcelona, Cruyff tak lupa membawa strategi Total Football yang didapat ketika masih dilatih Michels.
Ketika melatih Barca dalam kurun 1988-1996, Cruyff berhasil mempersembahkan empat trofi La Liga dan satu gelar Liga Champions. Ketika melatih Barca, Cruyff menjadikan Josep Guardiola sebagai pusat permainan timnya
Uniknya, ketika Guardiola memutuskan pensiun menjadi pesepakbola dan beralih tugas menjadi pelatih, ilmu yang diberikan Cruyff kepadanya tak hilang begitu saja. Guardiola berhasil mengaplikasikan strategi Total Footbal, namun dengan nama yang berbeda yakni tiki-taka.
Secara praktik, Total Footbal dan tiki-taka tak berbeda jauh. Penguasaan bola menjadi pakem utama dan bertujuan mengurung pertahanan lawan. Tak hanya menguasai bola, para pemain juga terus bergerak ke segala penjuru lapangan untuk menyulitkan tim lawan.
Berkat permainan seperti itu, Guardiola berhasil memberikan 14 trofi bagi Barca hanya dalam kurun empat tahun! Guardiola pun saat dikenal sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia.
Namun, sejatinya strategi tiki-taka juga pernah diterapkan Timnas Spanyol. Dengan gaya permainan yang persis seperti Barca, La Furia Roja –julukan Timnas Spanyol– berhasil menjuarai Piala Eropa 2008 di bawah asuhan mendiang Luis Aragones.
Selepas menjadi kampiun Piala Eropa 2008, Aragones meletakkan jabatannya dan kemudian diambil alih mantan pelatih Real Madrid, Vicente del Bosque. Dengan pendekatan yang serupa, Del Bosque pun berhasil membawa Spanyol menjuarai Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012.[]
Sumber: Okezone
Discussion about this post