MEDIAACEH.CO, Jakarta – Bursa calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) sudah ramai diperbincangkan pada pertengahan tahun ini. Sebab, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti akan habis masa jabatan sebagai Kapolri.
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Adrianus Meliala, mengatakan, saat itu banyak nama yang cukup pantas memimpin korps Bhayangkara. Salah satunya adalah Wakapolri, Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan.
"Masih punya (kesempatan). BG masih punya masa tugas aktif setahun delapan bulan terhitung dari bulan Juni besok," ujar Adrianus, Rabu, 23 Maret 2016.
Budi Gunawan memang bukan nama baru. Sebelum Badrodin dipilih sebagai Kapolri, Budi Gunawan diusulkan terlebih dulu menjadi Kapolri. Namun, masalah dugaan rekening gendut membuatnya gagal.
Ketika ditanya apakah dengan munculnya nama Budi Gunawan dalam bursa calon Kapolri tidak menimbulkan polemik, Adrianus menuturkan, pro kontra dalam pemilihan Kapolri adalah hal yang biasa.
"Pasti ada yang pro dan kontra, tapi kan tergantung Presiden dan juga Komisi III DPR menerima atau tidak. Kalau pro kontra pasti ada, tapi setahun lalu kan sudah mulai tergerus (kasus BG). Jadi walaupun ada kontra tidak banyak dan tidak keras," katanya.
Meskipun begitu, Adrianus menambahkan, siapapun yang akan menjadi Kapolri harus mengikuti mekanisme yang ada.
"Semua ada mekanisme yang harus diikuti UU. Mesti diusulkan Kompolnas, lalu Presiden memilih salah satunya, dan dibawa ke DPR. Tapi masalahnya Kompolnas sendiri saja sedang dalam proses seleksi dan banyak anggotanya yang tidak fokus. Kemudian Presiden dapat namanya dari mana, sejauh ini Kompolnas belum mengajukan nama-nama," katanya.[]
Sumber: VIVA.co.id
Discussion about this post