MEDIAACEH.CO, Meulaboh – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginggatkan potensi banjir besar akibat intensitas curah hujan lebat disertai badai berpotensi terjadi pada sebagian wilayah Provinsi Aceh pada Selasa 22 Maret 2016.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Meulaboh Edi Darlupi di Meulaboh, Selasa, mengatakan wilayah Calang, Meulaboh, Suka Makmue, Blang Pidie, Simeulue, Tapak Tuan, Singkil dan Subulussalam berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai guntur dan anggin kencang.
"Kami perkirakan sampai tiga hari kedepan ini potensi curah hujan masih terjadi, masyarakat kita inggatkan waspada banjir dan terjadi tanah longsor yang dapat menelan korban jiwa," katanya.
Dalam rilis prakirawan yang dikirimkan kepada wartawan dijelaskan, hujan lebat disertai badai guntur akibat pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb) cukup tinggi, kondisi tersebut juga berdampak terjadi banjir lebih meluas.
Faktor pemicu utama adalah adanya pertemuan angin (konvergensi) di wilayah Aceh sehingga mampu menjadikan proses terbentuknya awan konvektif menjadi optimal yang berpotensi hujan lebat disertai guntur dan anggin kencang.
Akibat tingginya intensitas curah hujan dua kabupaten dilanda banjir luapan sungai karena tidak mampu menampung debit air hantaran dari wilayah hulu.
"Kondisi demikian masyarakat tetap harus waspada, karena apabila pertumbuhan awan Cb terus meningkat maka secara otomatis curah hujan tinggi berpotensi terjadi, ini dapat terjadi banjir," sebutnya.
Di Kabupaten Aceh Barat banjir menerjang empat kecamatan dan merendam puluhan rumah dan satu unit diantaranya hancur diseret arus milik Asnidar di Desa Kajeung, Sungai Mas namun tidak ada korban jiwa dalam bencana itu.
Selain itu longsor juga terjadi pada lima titik sehingga membuat jalan penghubung Meulaboh-Geumpang (Kabupaten Pidie) lumpuh total, meski demikian belum ditemukan ada korban jiwa dalam bencana alam kali ini.
"Kami dalam status siaga, semalam memang dapat info ada satu keluarga terseret arus dalam rumah, tapi korban jiwa nihil karena berhasil selamat, posisi banjir terjadi saat orang masih tidur,"kata Koordinator Basarnas Pos Meulaboh Rahmad Kenedy menambahkan.
Rahmad menyampaikan satgas SAR belum bergerak karena bencana alam ini masih ditangani Pemerintah Kabupaten masing-masing, pihaknya baru turun apabila ada laporan menyangkut korban jiwa dan bantuan evakuasi darurat.[]
Sumber: Antara
Discussion about this post