DPR Aceh Rapat Tertutup Dengan Kontraktor Masjid Raya, Ini Hasilnya

MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Komisi IV DPR Aceh melakukan rapat tertutup dengan PT Waskita Karya, kontraktor proyek revitalisasi Masjid Raya Baiturrahman terkait progres pembangunan landscape dan infrastruktur masjid kebanggan rakyat Aceh tersebut. (Baca: DPR Aceh Rapat Tertutup Dengan Kontraktor Masjid Raya, Bahas Apa?)

Pertemuan tertutup Komisi IV DPRA dengan badan usaha milik negara tersebut berlangsung di Ruang Serba Guna DPR Aceh yang dihadiri Kepala Dinas Cipta Karya Aceh, Ir Zulkifli, MM., Direktur Operasi PT. Waskita Karya (Persero)Tbk, Adi Wibowo bersama jajaran, perwakilan perusahaan pemasok material dan pabrikasi payung elektrik PT. Megacipta Elektrik, Herry M, perwakilan arsitek PT. Artefak Arkindo, perwakilan Konsultan PT. Perentjana Djaja.

Dilansir dari situs resmi DPR Aceh, pembicaraan yang berkembang dalam rapat, jajaran PT. Waskita Karya menjelaskan bahwa penggunaan bekisting batako untuk meluruskan pemancangan sheetpile yang tidak lurus akibat kondisi tanah. 

Pemesanan batako tersebut bersumber dari pasar lokal di Banda Aceh dan sekitarnya, ada 2 sumber yang dipilih sebagai pemasok batako. Ada beberapa material batako yang belum cukup "matang" untuk dipakai yang ditemukan pada saat Dewan yang terhormat memeriksa lokasi proyek. 

Sejak temuan tersebut, Direktur Operasi PT. Waskita Karya (Persero)Tbk., Adi Wibowo mengambil kebijakan, terhadap material batako yang tidak sesuai standar mutu segera dikembalikan kepada pemasok. 

"Hanya material yang sesuai persyaratan yang dapat masuk ke lokasi proyek," ujar Adi Wibowo.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPR Aceh, Teungku Anwar mengatakan, pemanggilan PT Waskita tersebut untuk mengevaluasi terhadap kontrak pembangunan Masjid raya tersebut.

"Kami khawatir pekerjaan tersebut tidak diselesaikan sesuai kontrak yang telah disepakati, mengingat besarnya pekerjaan yang sedang dijalankan," kata Teungku Anwar, Rabu 16 Maret 2016. 

Ketua Komisi IV tersebut menyebutkan, pihak PT Waskita dalam pemaparannya mengaku mampu untuk menyelesaikan proyek tersebut. Hal ini dikarenakan kontrak yang mereka miliki berdurasi sampai 9 Juni 2017.[]