MEDIAACEH.CO, Aceh Utara – Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib, mengaku tidak bisa berbuat banyak terkait permintaan mahasiswa yang melakukan demo tentang pelabuhan. Bupati yang akrab disapa Cek Mad itu meminta mahasiswa yang berdemo untuk bertanya kepada gubernur.
“Regulasi kita Aceh Utara tidak membawahi syahbandar, Pelindo, dan sebagainya, mereka tidak di bawah Pemerintah Aceh Utara, jadi kita tidak bisa mengatur mereka seenaknya,” ujar Cek Mad, kepada mediaaceh.co, Jumat malam 5 Februari 2016.
Selain tidak memiliki wewenang secara regulasi untuk mengatur pelabuhan, Cek Mad juga mengeluhkan soal otonomi khusus.
Kata dia, otonomi juga tidak berada di Aceh Utara sehingga menjadi masalah ketika Aceh Utara ingin mengembangkan pelabuhan Krueng Geukuh.
Persaoalan tersebut juga kembali disampaikan Cek Mad, didepan ratusan kader HMI Lhokseumawe, saat memberi sambutan. Ia juga menantang mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi untuk berangkat ke Banda Aceh dan menjumpai gubrnur untuk bertanya permasalahn tersebut.
“Kalau mahasiswa mau menyelesaikan masalah ini, saya akan berikan 30 mobil plus ongkos kalian berangkat ke Banda. Tapi bukan demo, kalau demo sampai saya habis jabatan saya tidak akan mau kasih,” ujar Cek Mad.
Seperti diketahui, puluhan mahasiswa Aceh Utara yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat, pada Rabu, 20 Januari 2016 lalu, melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Aceh Utara. Mahasiswa tersebut menuntut pemkab Aceh Utara memanfaatkan pelabuhan Krueng Geukuh Aceh Utara secara maksimal.[]
Discussion about this post