MEDIAACEH.CO, Jakarta – Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri syukuran ulang tahun Yusril Ihza Mahendra ke-60, sekaligus peluncuran buku dan ensiklopedia Yusril. JK dalam sambutannya memaparkan sosok Yusril sebagai seorang pengacara hingga ahli khutbah.
“Bagi seorang pemikir, 60 tahun adalah kematangan yang baik. Karena itu beliau dihargai, dengan ensiklopedia berarti pemikiran beliau dihargai,” ucap JK dalam acara yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu 6 Februari 2016.
JK menyebut usia 60 tahun adalah akhir pengabdian bagi pejabat negara, namun Yusril melanjutkannya menjadi seorang pengacara. Sambil berkelakar, JK menyebut selain peran dan keahlian sebagai pengacara, Yusril juga punya keahlian tidak resmi saat menjadi aktor dalam film Laksamana Cheng Ho.
“Beliau ahli hukum, pengacara. Termasuk korupsi bisa dibela oleh saudara Yusril,” lanjut JK disambut tawa hadirin.
“Tapi saat Yusril menghadapi masalah hukum, seperti tukang cukur tak bisa mencukur dirinya. Maka saya jadi saksi meringankan. Dalam tempo 3 jam dia sudah SP3. Jadi saya bisa bela beliau walau bukan ahli hukum. Jadi itulah seperti itu, kita ganti-gantian,” kata JK mengingat kasus Yusril dulu.
Selain pengacara atau pakar hukum, JK menggambarkan Yusril sebagai politisi. Namun JK tidak setuju jika Yusril disebut sebagai Natsir muda meski pemikiran Yusril banyak dipengaruhi Natsir. Menurutnya, Yusril tokoh dengan pemikiran yang orisinil.
“Bahwa Pak Natsir jadi guru boleh, tapi jangan disebut Natsir kedua. Sama saja seperti Soekarno muda, nggak ada yang berhasil. Jadi Yusril ya Yusril, Natsir, Natsir,” terang mantan ketum Golkar itu.
“Dan kadang mungkin saudara Yusril politisi yang ketinggalan jaman. Sekarang sudah pragmatis, beliau idealis. Tapi kita membutuhkan politisi yang idealis untuk bangsa ke depan yang lebih baik,” lanjut JK memuji Yusril.
JK lalu mengomentari sisi religius Yusril Ihza Mahendra yang disebutnya sebagai pemikir muda Islam. Meski kerap berpakaian dan sepatu koboi, JK mengungkap Yusril jago khotbah di masjid.
“Kalau ke Makassar, selalu dia jadi khutbah di masjid. Baju boleh koboi tapi khatib. Itu dilaksanakan dengan baik,” ujar JK kembali disambut tawa.
Satu lagi kenangan JK tentang Yusril yang kini berulang tahun ke-60, adalah sosok birokrat yang pandai. Yusril pernah jadi Menteri Kehakiman dan HAM era Gusdur tahun 1999-2001, Menteri Hukum dan Perundang-undangan era Megawati tahun 2001-2004 dan Mensesneg era SBY tahun 2004-2007.
“Waktu era Gus Dur, saya Menteri Perdagangan, Yusril menteri kehakiman. Cuma saya duluan dipecat dari beliau. 6 bulan. Dia dipecat juga, walau dia amankan jalannya Yusril. Anda mundur untuk lapangkan jalannya Gus Dur ternyata kena pecat juga,” kenang JK disambut tawa.
Begitu juga saat menjadi Mensesneg era SBY, di mana JK saat itu Wapres. Menurutnya, Yusril saat itu cukup berkuasa karena memegang semua berkas-berkas penting Presiden seperti Kepres, Perpres dan lainnya yang salah satunya atas masukan Yusril.
Bahkan, Yusril tak sekali pulang larut untuk menyelesaikan berkas-berkas itu, termasuk pidato Presiden yang disusunnya agak mendayu-dayu. Meski kata JK, Yusril tak selalu dia pulang malam karena pekerjaan. “Dia bilang hari Sabtu lembur, padahal kantor kosong. ha.ha..,” kata JK tertawa.
“Saudara Yusril orang yang mempunyai tempat sesuai dengan kemampuannya. Saya pikir apa yang dilakukan di pemerintahan sesuai kemampuan,” imbuhnya.
“Sekali lagi selamat ulang tahun ke-60,” tutup JK mengakhiri testimoninya disambut tepuk tangan.
Sumber: Detik
Discussion about this post