MEDIAACEH, Blangpidie – Harga komoditas sayur di Aceh Barat Daya (Abdya) serentak naik drastis mengawali pekan ini. Kenaikan harga tersebut disebabkan musim hujan.
Salah seorang pedagang Pasar di kecamatan Manggeng, Ibnu Hajar mengatakan, dengan masuknya musim hujan membuat pengiriman menjadi terlambat. Hal tersebut bisa terjadi karena di beberapa daerah telah banjir sehingga mengakibatkan distribusi terganggu.
“Karena terlambatnya pengiriman tersebut, membuat komoditas yang diangkut rusak. Akibatnya, pasokan sayur menjadi berkurang dan harga menjadi naik,” katanya kepada wartawan mediaaceh.co, Rabu 3 Februari 2016.
Ia mengatakan, dengan kondisi tersebut, cabai merah rawit keriting kini dibandrol Rp 50 ribu per kilogram. Padahal, pada pekan kemarin masih berkisar Rp 25 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram.
“Harganya tidak stabil, kadang naik kadang turun. Makanya kami pedagang enceran ini sangat berhati-hati membeli barang dari agen, kerana jika distok banyak-banyak bisa rugi kami, sebab, suaktu-waktu harganya malah turun,” ujarnya.
Ibnu mengakui, hampir semua pedagang di pasar tersebut sangat khawatir dengan membeli barang yang memiliki stok banyak. “Biasanya kami para pedagang membeli antara 5 sampai 10 kilo untuk kami encer,” ujarnya.
Menurutnya, ketidakstabilan harga itu karena pasokan cabai dari luar Abdya sangat kurang. Namun permintaan sangat banyak sehingga harganya pasang surut. “Akibat harga cabai yang tidak stabil, sehingga pembeli mulai berkurang,” ujarnya lagi.
Sementara itu, secara terpisah dihari yang sama, Salmi warga Kecamatan Blangpidie mengatakan biasanya ia membeli cabai merah dalam seharinya antara 1 kilo hingga 2 kilo untuk distok.
Namun selama sepekan terakhir, dirinya membeli hanya untuk mencukupi sekali masak. “Kami membeli tentu menunggu harga turun, kalau sudah turun harganya baru kami beli banyak-banyak untuk kami simpan beberapa hari, kata Salmi.
Dirinya sangat kuatir bahwa di bulan maulid ini harga barang semakin meningkat. “Apalagi sekarang ini, lagi bulan maulid tentu bahan dapur berupa cabai merah sangat kami butuhkan. Namun harganya yang membuat dompet kami tipis,” ujarnya.[] (BI)
Laporan: Rahmat
Discussion about this post