DUA pria bersenjata meninggal dunia usai kontak tembak di Geurugok, Senin 1 Februari 2016.
Mereka diketahui bernama Is, warga Alue Papeun, Kecamatan Nisam Antara. Sedangkan seorang lagi bernama Nawi, asal Sawang, Kabupaten Aceh Utara.
Keduanya adalah mantan kombatan GAM semasa Aceh masih konflik. Mereka diduga terlibat penculikan terhadap pejabat ULP.
Menurut sumber mediaaceh.co yang minta namanya dirahasiakan, sebelum kejadian, Is dan Nawi sempat mengeluh mengenai proyek di jajaran Pemerintah Aceh sekitar dua tahun lalu.
“Jadi menurut keterangan Is sekitar 3 bulan lalu, mereka pernah ikut tender pada 2014. Salah seorang pejabat ULP, kata mereka, minta uang sekitar Rp65 juta untuk memenangkan proyek. Namun akhirnya proyek itu tak dimenangkan mereka,” kata sumber mediaaceh.co.
“Uang yang diserahkan tadi milik pengusaha dan pengusaha tadi sudah nagih beberapa kali karena proyek nya gagal. Sedangkan saat diminta ulang sama pejabat ULP tadi tak pernah dikembalikan. Mereka dikejar-kejar hutang,” katanya lagi.
Kata sumber ini, baik Is dan Nawi, mengaku sangat dendam ke pejabat ULP Aceh.
“Namun kemudian kami tak lagi bertemu. Terakhir ya waktu dia curhat sekitar 3 bulan lalu,” ujar sosok ini.
Sumber mediaaceh.co mengaku terkejut saat mengetahui Is dan Nawi akhirnya menculik dan berujung dengan kematian.
“Is dan Nawi itu pendiam. Mereka tak mungkin bertindak seperti sekarang jika tidak tertekan,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, kepolisian menyita 2 unit senjata dalam kontak tembak yang terjadi antara polisi dan kelompok penculik di Ganda Pura, Bireuen, pagi tadi.
Keduanya merupakan senjata sisa masa konflik yang digunakan oleh kedua pelaku yang tewas dalam ‘drama’ kontak tembak tersebut.
“Ada dua senjata yang kita temukan yaitu satu buah senjata laras panjang SS1 dan satu buah FN, serta 4 magazine yang terisi penuh peluru,” ujar Dir Reskrim Um Polda Aceh, Kombes Polisi Nurfalah, kepada awak media usai insiden kontak tembak, Senin, 01 Februari 2016.
Selain dua senjata, Nurfalah menambahkan juga turut menyita satu unit mobil milik Avanza milik pelaku. Kemudian polisi juga megamankan uang senilai Rp700 juta. Uang tersebut digunakan keluarga korban penculikan sebagai tebusan. [] (mal)
Discussion about this post