Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal dinobatkan sebagai tokoh peduli kaum disablitas oleh Forum Komunikasi Masyarakat Berkebutuhan Khusus Aceh (FKM-BKA).
FKM-BKA Award 2016 bagi Illiza diserahkan di sela-sela Workshop Pengurangan Risiko dan Penanggulangan Bencana Inklusif yang digelar FKM-BKA di Hotel Lading, Banda Aceh, Minggu 31 Januari 2016.
Disamping menerima FKM-BKA Award 2016, pada acara itu Illiza juga didaulat sebagai Penasehat FKM-BKA sekaligus pembina program pengurangan risiko dan penanggulangan bencan inklusif bagi penyandang disabilitas di Banda Aceh.
Ketua FKM-BKA, Syarifuddin, dalam sambutannya mengatakan hingga saat ini lembaga yang dipimpinya sudah memiliki tujuh cabang di seluruh Aceh. “Kami sangat mengharapkan dukungan dari pemerintah dan anggota dewan untuk peningkatan kapasitas khususnya dalam hal pengurangan risiko dan penanggulangan bencana,” kata Syarifuddin.
“Bencana bisa datang secara tiba-tiba. Bencana itu datang tak diundang, dan pergi juga tak disuruh. Untuk itu kami butuh perhatian bukan hanya bantuan dari semua pihak. Jika sudah diperhatikan tentu akan dibantu,” katanya lagi disambut tawa hadirin.
Sementara Wali Kota Illiza, usai menerima penghargaan menyebutkan pihaknya merasa belum berbuat banyak untuk kepentingan kaum disabilitas di Banda Aceh. “Namun komitmen zero diskriminasi terhadap kaum disabilitas terus kita upayakan. Raqan tentang kota ramah disabilitas terus kita dorong. Kita berupaya mewujudkan pembangunan yang ramah bagi kaum disabilitas,” kata Illiza.
Dalam bidang pendidikan, lanjutnya, Pemko Banda Aceh juga terus berusaha melahirkan sekolah-sekolah inklusi. Menurut Illiza, yang perlu disiapkan adalah tenaga pendidik yang mampu mentransfer ilmu kepada kaum disabilitas. “Sebenarnya tidak diperlukan ada sekolah khusus yang membedakan status, tapi guru yang mampu mengajar mereka yang berkebutuhan khusus,” ujarnya lagi.
Hal lainnya, Illiza juga mengapresiasi hadirnya sebuah lembaga yang bisa menampung kebutuhan lintas disabilitas seperti FKM-BKA, sehingga program peningkatan kapasitas bagi kaum disabilitas dapat lebih optimal dilakukan. “Harapannya kita semua bisa lebih tangguh menghadapi bencana karena memang kita tinggal di daerah yang rawan bencana,” kata Illiza. [] (mal)
Discussion about this post