SEJUMLAH nama sudah menyatakan diri akan maju sebagai calon gubernur Aceh pada Pilkada 2017 mendatang. Namun, mereka belum jelas maju melalui jalur apa, kecuali Muzakir Manaf yang sudah menyatakan akan maju melalui Partai Aceh.
Partai politik nasional di Aceh juga belum mengumumkan siapa calon yang dijagokan untuk bertarung pada Pemilihan kepala daerah, termasuk Partai Nasdem. Hingga saat ini Nasdem belum menyebutkan nama bakal calon gubernur Aceh, meski nama Zaini Djalil – Ketua DPW Partai Nasdem – sempat disebut-sebut, namun itu pun belum final.
Berikut simak wawancara lengkap wartawan mediaaceh.co Zulkarnaini dengan Zaini Djalil Ketua DPW Partai Nasdem Aceh.
Bagaimana pandangan Anda terhadap perkembangan politik Aceh saat ini?
Ini sudah masuk tahun politik, ada nama-nama yang menyatakan diri untuk maju calon gubernur Aceh pada Pilkada 2017, kita harapakan semua pihak untuk menjaga suasana damai yang sudah berjalan di Aceh, ini harus menjadi kesepakatan bersama, baik itu partai politik, pendukung partai politik, para elit dan pemerintah. Damai itu bukan hanya sekedar berbicara, tapi betul-betul diimplementasikan.
Menghindari provokasi, tidak saling menjelekkan antara calon dan jangan saling mencaci maki. Menciptakan suasana damai ini sangat penting, demokratis. Harus menjadi contoh bagi pihak luar Aceh.
Sejarah Pilkada serentak itu dimulai dari Aceh, setelah damai Provinsi Aceh sudah dua kali menggelar Pilkada serentak. Model ini kemudian menjadi program nasional, pada tahun 2015 provinsi lain melakukan Pilkada serentak yang serupa yang pernah digelar di Aceh.
Aceh yang pertama kali mencetuskan konsep lahirnya Pilkada serentak memilih gubernur dan calon gubernur Aceg dan bupati dan wakil bupati, wali kota dan wakil walikota di 20 kabupaten/kota di Aceh.
Jadi kita punya tanggungjawab moral memberikan contoh Pilkada serentak salah satu solusi yang paling tepat dalam pelaksanaan Pilkada langsung, kita harus komitmen terhadap keberhasilan yang pernah kita lakukan dan itu menjadi program nasional.
Bagaimanan menurut pandangan Anda terhadap nama-nama calon gubernur Aceh yang muncul ke publik?
Nama-nama calon yang sudah muncul itu tentu pada posisi ingin maju, bagi Partai Nasdem Aceh tetap calon yang diusung dan calon yang kami dukung itu berdasarkan survey elektabilitas.
Survey ini dilakukan pada nama-nama calon yang sudah muncul, dan juga bisa jadi kader partai Nasdem, survey ini kita terbuka bagi siapapun.
Berdasarkan hasil survey Nasdem ini, nanti akan muncul nama calon yang terbaik, Nasdem akan memberi dukungan, baik sebagai pendukung maupun pengusung. Nasdem tetap berkomitmen pada survey elektabilas.
DPW Nasdem Aceh segera memasukan nama-nama calon untuk disampaikan kepada DPP. Survey ini akan dilakukan oleh DPP Nasdem dari lembaga survey yang telah ditentukan.
Pilkada daerah lain, Nasdem juga menentukan calon itu berdasarkan survey, pengalaman ini sangat efektif, maka untuk Aceh juga melakukan langkah yang sama.
Sampai hari ini Nasdem belum mengusung dan mendukung siapapun untuk gubernur Aceh, sebelum ada hasil survey, saya sependapat sejumlah nama yang sudah muncul, mungkin salah satu nama diantara nama itu muncul dalam survey Nasdem. Pasti kita akan mengajak untuk mengusung dan memberi dukungan kepada calon itu.
Terkait dengan calon wakil gubernur juga ditentukan berdasarkan survey, memang penentuan calon gubernur dan wakil gubernur Aceh sangat ketat di Partai Nasdem, itu kebijakan yang telah diputuskan oleh DPP partai, mekanisme ini harus kita jalankan.
Isu yang berkembang di internal DPW Nasdem Aceh, Anda salah satu calon gubernur Aceh yang akan oleh Nasdem, apa komentar Anda?
Kalau salah satu yang akan diusung, sebagai ketua DPW partai politik sesuatu yang sangat wajar, saya berterima kasih kepada kawan-kawan pengurus Partai Nasdem. Teman-teman mempercayakan kepada saya, memang muncul nama saya sebagai calon gubernur atau wakil gubernur melalui berbagai diskusi dan media sosial itu salah satu harapan beberapa kawan di partai.
Tapi ini bukan sesuatu keharusan untuk dicalonkan sebagai calon gubernur atau wakil gubernur, saya mau pemimpin Aceh ke depan betul-betul bertanggungjawab, prefesional, bekerja dengan baik, sehingga masyarakat merasakan perubahan, ini jadi syarat utama.
Jangan sampai terulang lagi pada gubernur dan wakil gubernur saat ini, gonjang ganjing, masyarakat lelah juga melihat kondisi pemimpin yang seperti ini. Pemimpin itu harus bisa bekerjasama yang baik dengan berbagai pemerintahan, baik dengan DPR Aceh dan lembaga lain, sehingga bisa sama-sama membanung Aceh ini yang lebih baik. Ini harapan utama bagi calon gubernur dan wakil gubernur Aceh.
Tentu sebagai pimpinan partai politik bila ditanyakan saya siap untuk maju, kita harus siap ketika partai meminta harus maju sebagai calon gubernur Aceh maupun wakil gubernur. Bila kemudian ditentukan berdasarkan hasil survey, ada pilihan sisi lain yang bisa membuat perubahan terbaik bagi Aceh, sebagai kader partai saya siap maju sebagai calon gubernur Aceh.
Sejumlah pengurus DPW Partai Nasdem Aceh berharap Anda yang akan maju dari Partai Nasdem, apakah tetap berlaku hasil Survey?
Berbicara tentang layak atau tidak layak calon gubernur itu ada pada survey, bila pengurus berharap saya akan maju tentu saya akan pertimbakan. Hasil survey maupun dukungan dari kawan-kawan, ini menjadi pertimbangan penuh.
Tidak asal didukung dan paksa diri juga untuk maju sebagai calon gubernur, tentu cara ini tidak baik, siapa pun yang muncul dalam survey itu tentu harapan kami ada dari kader Nasdem.
Sekali lagi saya sampaikan siapapun yang memimpin Aceh ini, masyarakat bisa bisa merasakan perubahan dengan anggaran yang begitu besar untuk Aceh.
Daerah lain sudah mulai mengembangkan ekonomi kesejahteraan masyarakat, kita masih berkutak dengan malasah yang bukan kepentingan masyarakat, bukti setiap tahun pembahasan APBA selalu terlambat, saya kira ini tidak efektif.
Kabarnya Anda sudah bertemu beberapa kali dengan Pak Tarmizi Karim, apa isi pertemuan itu?
Saya sudah betemu dengan pak Tarmizi Karim, kita sudah mendapatkan masukan dan pandangan beliau, kita harus akui prefesional dan pengalaman beliau, saya juga ketemu dengan Ketua Umum Partai Aceh Muzakir Manaf, saya juga berdiskusi dengan Gubernur Zaini Abdullah, saya juga beberapa kali bertemu dengan Irwandi Yusuf, termasuk dengan Zakaria Saman.
Bagi saya ketika berbicara Pilkada, siapa gubernur yang terpilih dipercayakan oleh rakyat harus diberikan dukungan penuh, jangan sampai yang kita dukung dan usung tidak terpilih kemudian menjadi lawan politik, sehingga gubernur terpilih bisa tidak bekerja dengan efektif.
Kita harus memberikan apresiasi kepada calon yang sukses meraih suara banyak dan menang. Aceh ini perlu dibangun dengan kebersamaan. Nasdem berkomitmen sejak awal, bahwa Pemilu dan Pilkada harus demokrasi. Nasdem berharap ikut bersama-sama membangun Aceh yang lebih baik.
Apa isi pembicaraan dalam pertemuan dengan Pak Tarmiri Karim?
Pak Tarmizi Karim menyatakan bahwa maju sebagai calon gubernur Aceh dan berdasarkan pengalaman beliau sebagai Plt gubernur di beberapa provinsi, pernah bupati sekarang Dirjen, tentu kita memberikan apresiasi terhadap pengalaman beliau, berkarirnya di pemerintahan sangat bagus sekali.
Dalam pertemuan itu ada komitmen politik dengan Tarmizi Karim?
Ya pasti, salah satu beliau mengharapkan dukungan dari Partai Nasdem, Nah tetap, seperti saya sampaikan kepada calon yang lain, bahwa calon gubernur Nasdem ditentu oleh survey.
Apa ada arah pembicaran Tarmizi Karim akan berpangsan dengan Anda?
Kalau untuk berpasangan saya kira, beberapa calon pernah menyampaikan itu, saya tetap pada posisi bahwa tidak arti komitmen awal dibangun, penentuan Cagub dan Cawabug berdasarkan hasil survey, Partai Nasdem tetap komitmen pada survey, ketika partai Nasdem mempercayakan kepada saya, saya siap maju.
Pak Tarmizi Karim dan calon yang lain juga mempercayakan komitmen Partai Nasdem pada survey.
Dalam pembicaraan itu apakah Anda sebagai calon gubernur atau wakil gubernur?
Dalam pembicara tentu saya menawarkan beberapa lah, beliau menyampaikan misalnya pada posisi seperti itu, saya tetap kembali ke survey, tentu kita harus tempuh proses ini, kalau proses berjalan dengan baik kemudian kader Partai Nasdem meminta saya maju, tentu saya siap.
Partai Nasdem membuka ruang, melalui diskusi publik kita sosialisasi kepada tokoh masyarakat dan masyarakat, tujuannya kita ingin memilih pemimpin, tidak secara otoritas dan semata-mata hanya kesepakatan politik diantara partai-partai, memang kewenangan partai politik merekomendasi calon gubernur, tapi kita membuka ruang kepada masyarakat, melalui diskusi masyarakat ini bisa menyampaikan kriteria calon, jadi kita harus terbuka kepada masyarakat
ketika Nasdem mengusulkan atau merekomendasikan calon, disamping memang survey menjadi dasar pertimbangan.
Kita jangan membuat masyarakat tersandra dengan pilihan partai politik, ini tidak fair, ini salah satu tujuan kita membuka ruang diskusi , survey Partai Nasdem ini masih sangat terbuka ruang apabila muncul calon lain yang elektabilitasnya lebih bagus boleh jadi kita akan mendukung, karena bagi Nasdem adalah survey indikator awal dukungan masyarakat.
Kabarnya Partai Nasdem pernah melakukan surver tapi itu tidak dipublis, apa benar?
Belum pernah ada Survey, Nasdem dulu pernah menyampaikan akan melakukan survey, ada beberapa yang kita munculkan, nama itu tetap kita munculkan lagi, tetapi survey ini dilakukan oleh DPP, pada waktu itu sedang berlangsung Pilkada serentak 2015 di wilayah yang lain sehingga kita tunda dulu, bila ada nama-nama lain kita akan tetap menyampaikan ke DPP untuk dilakukan survey, kita sangat terbuka memang.
Kapan hasil ada survey?
Targetnya bulan maret sudah hasil survey dan kita umumkan ke publik. Semua nama yang muncul, mekanisme seperti itu, kita akan serahkan ke DPP, kemuadian DPP menyeleksikan kembali, boleh jadi nama itu langsung disurvey atau DPP akan memilih beberapa nama diantara itu untuk melakukan survey, ini menjadi kewenangan DPP terhadap nama yang kita usulkan itu.
Apa sudah pembicaraan koaliasi untuk mengusung calon gubernur?
Nasdem berkomitmen pada hasil survey, survey yang menentukan akan berkoalisi dengan siapa, saya kira partai lain juga belum ada yang menyatakan calonkan diri dan mendukungan, kecuali Partai Aceh yang sudah menyatakan maju sebagai calon gubernur, kemudian Gerindra yang beberapa stetmennya memberikan dukungan kepada Partai Aceh, saya kira ini sangat wajar karena Muzakir Manaf salah satu penasehat Partai Gerindra.
Kalau untuk calon bupati dan wali kota apakah Partai Nasdem juga melakukan survey?
Memang beberapa calon sudah datang ke Nasdem, tetapi itu kita serahkan kepada tingkat kabupaten/kota untuk melakukan seleksi ditingkat kabupaten terhadap nama-nama yang muncul, nama itu akan disampaikan ke DPW dan diteruskan ke DPP, nama-nama itu dilakukan survey.
Pengalaman di Pilkada 2015 di laur Aceh, Nasdem melakukan survey terhadap calon bupati dan wali kota.
Bagaimana posisi Partai Nasdem dalam Koalisi Aceh Bermartabat?
Nasdem juga bahagian dari Koalisi Aceh Bermartabat, yang saya pahami Koalisi Aceh Bermartabat itu terbangun saat anggota DPR Aceh dilantik, koalisi ini membahas tentang alat perlengkapan dewan, pimpinan, komisi dan diskusi untuk memperkuat DPR Aceh dalam rangka mendukung program yang manfaat untuk masyarakat, tidak pernah berbicara tentang Pilkada , sampai hari ini tidak bicara ada pembicaraan terkait Pilkada.
Apa harapan Anda pada Pilkada Aceh 2017 mendatang?
Harapan saya Pilkada serentak yang terbanyak di Indonesia 20 kabupaten/kota dan memilih gubernrur, Pemerintah Pusat harus lebih serius. Selain itu Pilkada ini harus memberikan pemebelajaran politik kepada masyarakat.
Para kandidat ini harus mentransfer pemikiran damai itu kepada tim nya dan kadernya, ketika melakukan sosialisasi ke bawah yang perlu disampaikan proses demokrasi yang benar, cara berpolitik yang benar dan damai menjadi harapan kita bersama, bukan kita saling menunjuk kekuatan, peristiwa yang pernah terjadi sebelumnya jangan terulang lagi, intinya Aceh harus dibangun bersama-sama.
Discussion about this post