MEDIAACEH.CO, Meulaboh – Ratusan keluarga nelayan Lhok Bubon, Kecamatan Sama Tiga, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh melaksanakan ritual adat “kanduri laot” (kenduri laut) sebagai bentuk syukur atas hasil tangkapan melimpah selama ini.
Ketua panitia pelaksana M Sidiq di Meulaboh, Rabu mengatakan, kegiatan ritual kanduri laut sudah dilaksanakan secara turun temurun dan menjadi adat leluhur keluarga nelayan pada musim tertentu apabila mendapat hasil tangkapan melimpah.
“Kegiatan ini tidak mesti satu tahun satu kali, tapi kapanpun kami mendapatkan rezeki, kami nelayan kumpul uang untuk buat kanduri laut. Ini adalah tradisi keluarga nelayan yang tidak bisa kita tingalkan sebagai bentuk rasa syukur,” sebutnya.
Kegiatan ini dilaksanakan secara sederhana di dekat bawah jembatan layang Lhok Bubon, kampung tersebut sudah pernah dikunjungi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan rombongan R1 pada akhir 2015 yang melihat kehidupan nyata nelayan Aceh.
Selain diisi dengan kegiatan tausiah bertema “pemanfaatan laut berbasis Islam” zikir, doa dan santunan anak yatim, nelayan setempat juga menyembelih ternak besar (kerbau), kemudian memasaknya bersama-sama di dekat pantai dengan mengundang seluruh keluarga nelayan dalam Kecamatan Sama Tiga.
Sidiq menyebutkan, untuk wilayah hukum adat laut Lhok Bubon terdapat 180 nelayan yang masuk dalam tujuh gampong/desa, pada acara tersebut seluruh nelayan kawasan itu libur melaut sebagai bentuk penghormatan.
“Libur ini juga kami memberi ruang ikan-ikan berkembang walaupun satu hari. Karena itu kami nelayan disini sependapat dalam pengelolaan laut berbasis syariat Islam, terutama terhadap waktu-waktu pantang melaut,” sebutnya.
Masyarakat nelayan berangapan dengan adanya waktu jeda melaut tentunya akan sangat berdampak bagi keberlangsungan biota laut, ikan-ikan akan kembali ke daerah pantai apabila kehidupannya tidak begitu terusir dengan alat tengkap modern.
Sementara itu, Bupati Aceh Barat H T Alaidinsyah disela-sela kegiatan adat nelayan Aceh ini menyampaikan, sudah sepatutnya pemerintah memberikan apresiasi kepada masyarakat yang masih mampu mempertahankan adat istiadat dan budaya lokal.
“Ini budaya lokal yang banyak memiliki nilai kearifan, kegiatan seperti ini sudah harus masuk dalam qanun (perda) resam gampong dalam upaya pelestaria adat budaya Aceh, kita sangat mendukung nelayan,” sebutnya.
Pada acara tersebut turut hadir seluruh pemangkut adat laot Aceh Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), unsur muspika, tokoh adat, tokoh agama dan keluarga msyarakat nelayan di kawasan pesisir pantai Lhok Bubon tersebut.[]
SUmber: Antara
Discussion about this post