MEDIAACEH.CO, Takengon – Keadaan semakin membaik setelah gempa 7 Juli 2013 silam yang melanda dataran tinggi gayo. Pada saat gempa dulu, terjadi longsor yang sangat dahsyat. Desa Bah, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh tengah merupakan salah satu yang cukup parah pada saat itu.
Kunjungan Rumah relawan remaja (3R) Aceh memiliki cerita tersendiri, disambut hangat oleh keramahan masyarakat Gayo ditambah eksotisnya aroma dan cita rasa kopi gayo yang membuat lupa bahwa daerah dilembah bukit ini pernah porak poranda beberapa tahun silam.
Asyifa, salah seorang relawan R3 menjelaskan kegiatan kunjungan ke desa Bah kali ini mengangkat Tema “Kampunku Sayang”, adapun alasan dipilihnya tema tersebut dikarena fenomena sekarang dimana masyarakat lebih memilih merantau ke kota dikarenakan alasan ekonomi, karena bagi mereka desa tidak menjamin kesejahteraan mereka.
Padahal pada kenyataannya jika tetap berada didesanya mereka juga bisa makmur. Nah, pemahaman itu lah yang coba kita tanamkan untuk anak-anak didesa ini.
“Cukup banyak masyarakat desa yang memilih merantau ke kota, hanya alasan kesejahteraan, dan pandangan itu harus diubah, desa itu indah mereka juga bisa sejahtera didesa. Makanya kita coba tanamkan pemahaman ini pada anak-anak disini,” ujar Asyifa kepada mediaaceh.co, Rabu, 27 Januari 2016.
Ia juga mengharapkan supaya nanti anak-anak disini dapat mencintai desa meraka, dan tidak memilih perkotaan sebagai aduan nasib. Boleh saja merantau untuk menuntut Ilmu, setelah itu harus kembali kesini.
“Semoga mereka tetap tinggal didesa setelah dewasa nanti”, kalau pun mereka itu hanya untuk menuntut Ilmu,” ujarnya.
Selain sosialisasi mencintai desa, rumah relawan remaja (R3) juga melakukan perawatan pustaka yang pernah mereka dirikan disini beberapa Tahun lalu.[]
Laporan: Adi Novanta
Discussion about this post