MEDIAACEH.CO, Kutacane – Sebanyak 14,39 Persen atau setara 27800 jiwa Masyarakat Aceh Tenggara masih hidup di bawah garis kemiskinan. Hal tersebut disebabkan karena sejumlah faktor, salah satunya adalah karena tingginya angka pengangguran di daerah tersebut.
“Berdasarkan data kami, 14,39 persen atau sekitar 27.800 jiwa masyarakat Aceh Tenggara tidak mampu,” kata Wahyu Ashari,SST, Kepala Seksi Integrasi Pengolahan Data Disentasi Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Tenggara kepada mediaaceh.co, di Kutacane, Senin 25 Januari 2016.
Menurut Wahyu, mereka dikategorikan tidak mampu karena pengeluaran per kapitanya rendah, hanya di bawah Rp 300 Ribu, atau sekitar Rp 298 Ribu per bulan.
“Mereka termasuk kategori tidak mampu karena pengeluaran atau kemampuan konsumsi mereka rendah” tutur Wahyu.
Wahyu menambahkan, sedangkan pengeluaran masyarakat Aceh Tenggara rata-rata yakni, Rp 508.763 per bulan. Sementara untuk pengeluaran masyarakat Provinsi Aceh, yakni rata-rata Rp 679.224 perkapita per bulan.
“Kita di sini masih di bawah pengeluaran rata-rata masyarakat Provinsi Aceh,” ujar Wahyu.
Wahyu melanjutkan, hal tersebut diduga terjadi karena sejumlah faktor, salah satunya adalah tingginya tingkat pengangguran terbuka di Aceh Tenggara.
Dimana hingga tahun 2014 sesuai dengan data BPS Aceh Tenggara tercatat 9,51 persen atau setara dengan 8613 jiwa angka pengangguran di daerah tersebut.
“Pengangguran sangat mempengaruhi, karena itu saling berkaitan, pekerjaan, pendapatan, pengeluaran,” ujar Wahyu.[]
Laporan: Sapti Andri Selian dari Aceh Tenggara
Discussion about this post