MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Mantan Sekjed DPA Partai Aceh, Teungku Yahya Muaz, mengaku sedang fokus ke bidang pertanian daripada persoalan politik.
Teungku Yahya Muaz mengaku jatuh hati dengan pertanian, terutama pembibitan jambu madu. Ia enggan kembali dunia politik.
“Aceh ka suplus politik,” kata Pria kelahiran Tiro, Pidie, 15 Maret 1962 ini.
Tokoh intelektual dari Partai Aceh ini beralasan, membangun Aceh itu tidak mesti terjun dalam dunia politik.
“Sebenarnya banyak sekali cara untuk membangun Aceh. Yang terpenting adalah bagaimana kita selaku rakyat Aceh ini paham tentang sejarah Aceh. Intinya bagaimana nawaitu dan itikad baik kita sendiri yang harus kita evaluasi dalam membangun Aceh ke depan,” kata Yahya Muaz kepada Mediaaceh saat ditemui di kediamannya di Lambhuk, Banda Aceh, 24 Januari 2016.
Menurutnya, prinsip membangun Aceh itu bukan berarti terjun dalam hingar bingar dunia politik. Akan tetapi, kata Yahya Muaz lagi, bagaimana mencari solusi bersama-sama dalam membangun Aceh. Putra ketiga dari tujuh bersaudara pasangan almarhum Tengku Muaz bin Teungku H. Hasjem dan Hj. Ramlah ini justru menghabiskan kegiatan sehari-harinya untuk menekuni usaha pertanian, khususnya dalam bentuk media tanaman organik. Adapun usaha pertanian yang dirintis saat ini adalah usaha pembibitan jambu madu.
Meski demikian, Yahya Muaz mengaku dalam waktu dekat ini sedang merintis program pemberdayaan ekonomi yang pro rakyat. Pasalnya, katanya lagi, yang terpenting adalah bagaimana menciptakan program yang pro kepada rayat.
“Tugas saya ketika masih bergelut di dunia politik hanyalah meneruskan cita-cita perjuangan dulu. Dimana kita mengirimkan wakil kita baik ke kursi legislatif maupun eksekutif. Mari kita niatkan perjuangan kita ini tanpa mengharap pamrih dengan iming-iming jabatan dan sebagainya, akan tetapi mari berjuang dan membangun Aceh ini dengan penuh keihklasan,” katanya lagi. []
Discussion about this post