JAKARTA – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memerkirakan harga bahan bakar minyak di Tanah Air bisa turun hingga sekitar Rp 5.600 per liter. Jika harga minyak dunia terus berada di level USD 30 per barel.
“Kecenderungan harga di bawah USD 30 per barel saat ini. Harga BBM sebesar itu sudah kami asumsikan 100 persen harga crude tambah 100 persen extra cost mulai dari tanker, refinery, distribusi, margin SPBU dan pajak lainnya,” kata Anggota Komisi VII DPR-RI Ramson Siagian dalam “Diskusi Kita” dihelat merdeka.com, RRI, IJTI, IKN, DML dan Sewatama, Jakarta, Minggu (24/1).
Dia mengungkapkan, harga minyak dunia diproyeksikan hanya sebesar USD 40 per barel hingga Agustus mendatang. Dimana, Arab Saudi berupaya agar harga bisa di bawah biaya produksi minyak mentah Rusia.
“Ini akan memengaruhi geopolitik internasional,” katanya. ” juga Ini praktis memengaruhi struktur APBN Indonesia.”
Dalam APBN 2016, lanjutnya, harga minyak mentah Indonesia (ICP) dipatok USD 50 per barel. Dan, lifting atau produksi minyak diasumsikan 830 ribu barel per hari.
Kecenderungan harga di bawah USD 30 per barel seperti saat ini, sudah ada penurunan penerimaan dari minyak sekitar Rp 63 triliun,” katanya.
“Dari target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) migas Rp 87 trilun akan ada penurunan Rp 35 triliun. Otomatis ini memengaruhi struktur penerimaan di APBN, bukan hanya PNBP, pajak juga turun, kontraktor yang produksi minyak mentah kan dikenakan pajak.” | Sumber: merdeka.com
Discussion about this post