MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Ketua DPR Aceh, Teungku Muharuddin memiliki kenangan tersendiri dalam mengenang almarhum Teungku Abdullah Syafii. Menurutnya, sosok almarhum Teungku Lah (Sapaan Abdullah Syafiie) benar-benar mencerminkan sosok pemimpin adil, ramah dan rendah hati.
Hal ini dikatakan Teungku Muharuddin bertepatan 14 tahun syahidnya mantan panglima GAM tersebut.
“Sifat ikhlas dan kerendahan hati beliau inilah menjadi spirit bagi anak buahnya dan sekaligus inspirasi bagi siapapun,” kata Teungku Muhar kepada mediaaceh.co saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat malam, 22 Januari 2016.
Teungku Muhar menceritakan pengalaman pribadinya ketika menjadi pemandu (guide) wartawan asing yang hendak meliput seputar konflik di Aceh. Untuk menghindari kejaran TNI, ia bersama sejumlah jurnalis asing rela menerobos belantara untuk berjumpa dengan Teungku Lah.
“Saat itu saya bersama wartawan Perancis, Sebastian baru saja meliput pasukan Inong Balee di Batee Iliek. Lalu, kami melanjutkan perjalanan menuju markas Teungku Lah setelah menerobos hutan mulai dari Jeunieb, Meureudu, Beuracan dan akhirnya tiba di markasnya di desa Jiem-Jiem,” ujarnya.
“Waktu itu saya diantar oleh rombongan GAM dari Batee Iliek di bawah pimpinan almarhum Rafles,” kata Teungku Muhar lagi.
Menurutnya, meski pertemuannya dengan mantan Panglima GAM hanya sesaat, namun masih banyak memetik pengalaman berharga dari sosok panglima GAM tersebut. Pasalnya, kata Teungku Muhar lagi, saat tiba disana, kebetulan Teungku Lah bersama anak buahnya sedang melaksanakan puasa.
“Rasa ikhlas inilah yang menjadi modal utama Teungku Lah dalam memperjuangkan hak dan martabat Aceh. Salah satu petuah yang saya ingat sampai sekarang itu adalah “meunyoe niet ikhlas, laot ngon darat Tuhan peulara,” kenangnya.[]
Discussion about this post