DENGAN telaten, pria tua bertubuh kurus itu menyusun buku-buku bekas dagangannya di sisi jalan. Tampak raut gelisah di wajahnya, menantikan seseorang datang untuk membeli.
Dialah Kakek Ma’shum. Seorang penjual buku bekas yang biasa ‘mangkal’ di Pasar Singosari, Malang. Di balik profesinya kini, siapa mengira jika Kakek Ma’shum adalah seorang pensiunan guru yang memiliki segudang ilmu pendidikan.
Namun sayangnya, Tuhan berkehendak lain. Kenyamanan tak ingin ‘bersahabat’ dengan masa tuanya. Meski sudah renta, ia masih harus berjuang hidup mencari nafkah.
Pejuangan hidup Kakek Ma’shum baru-baru ini menjadi sorotan para netizen di media sosial Facebook. Setelah Foto-foto beliau diunggah oleh Facebook Komunitas Share If You Care.
Foto-foto tersebut lantas dengan cepat menjadi viral di media sosial. Dalam foto, terlihat betapa gigih dan pantang menyerahnya Kakek Ma’shum dalam berjualan. Tak kenal lelah, tak peduli cibiran, demi mendapatkan sedikit rezeki.
Bersama foto-foto yang beredar, tertulis pula kisah hidup pria renta itu,
“Beliau bernama Pak Ma’shum ….
Siapa yang pernah mengira… Seorang penjual buku bekas ini adalah seorang pensiunan guru yang memiliki segudang ilmu dan gelar pendidikan?
Yang dahulu begitu berwibawa… Tanpa mengenal lelah membagikan ilmu pada anak didiknya…
Kini beliau harus tertunduk lesu… Mengharapkan sedikit rezeki dari buku bekas yang beliau jual di sekitar Pasar Singosari.
Hanya itu yang mampu beliau lakukan di masa tuanya…
Karena pekerjaannya dulu sebagai guru di sekolah swasta tidak menjamin masa tua…
Pak ma’shum tinggal bersama putra satu2nya mengontrak rumah di sekitar Gg.Kali Biru Lawang… Di gang sempit, akses yang cukup terjal dan terletak di bantaran kali…
Untuk menuju rumah beliau kita harus melewati jalan berliku dan anak tangga curam…
Dan itulah jalur yang setiap hari harus di lewati beliau untuk mencari nafkah…
Buku adalah jendela dunia… Mungkin di zaman serba modern ini semua hampir telah melupakan buku, karena akses untuk mendapatkan info semudah menggeserkan jari di layar gadget…
Tapi tidak bagi Pak Ma’shum…
Buku adalah segalanya…
Tempat ilmu dan gantungan hidupnya…”
Semoga kisah Kakek Ma’shum menjadi bahan renungan sekaligus motivasi bagi kita semua agar lebih peduli terhadap sesama.[]
Sumber: Dream
Discussion about this post