MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Bocah laki-laki berumur 4 tahun itu kini terkulai lemas di atas kasur rumah sakit, ditubuhnya terpasang dua selang di hidung dan di leher.
Sesekali teriakan rasa kesakitan turut ia luapkan, berjuang melawan penyangkit yang mengindap ditubuhnya, hanya pelukan sang ibu yang menjadi penyangga rasa sakit yang dialami.
Jeki Basri, penderita penyakit Tumor Maxilla Cimistra pada mulut. warga asal Lecikalang, kecamatan Suro, Singkil. Saat ini ia dirawat di kamar Isolasi I Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh.
Kondisinya mulutnya kini semakin hari kian membesar, asupan makan dan minum pun harus diterimanya melalui hidung menggunkaan silang kecil. dan lobang kecil pada lehernya sebagai ruang untuk membuang kotoran dahaknya.
Orang tua Jeki, Memang (45) dan Maria (35) hanya bisa pasrah melihat kondisi anaknya yang terbaring lemas, raut kedua wajah mereka terlihat begitu pupus melihat anaknya saat meringis kesakitan mereka tidak menyangka akan separah ini.
Penyakit tumor ini telah dideritanya sejak dua bulan yang lalu. Awalnya Jeki hanya mengeluh sakit gigi, orang tua Jeki langsung membawanya ke klinik setempat untuk diperiksa.
Sehari setelah dibawa ke klinik mulutnya langsung terlihat sedikit membengkak hingga kedua orang tuanya langsung melarikan Jeki ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subulussalam.
Di RSUD Subulussalam Jeki hanya dirawat selama seminggu, melihat kondisi kian buruk pihak rumah sakit langsung merujuk agar berobat ke Banda Aceh.
“Waktu sakit pertama Jeki hanya kami bawa ke klinik, tetapi setelah itu kami merasa aneh melihat seperti daging lebih tumbuh di gusi atas sebelah kirinya lalu kami membawa Jeki ke rumah sakit umum. Seminggu setelah dirawat tiba-tiba mulutnya langsung membengkak besar,” cerita Maria Ibu Jeki saat ditemui mediaaceh.co Jumat 21 Januari 2015 di kamarnya.
Orang tua Jeki mengetahui kalau anaknya terkena penyakit tumor setelah diperiksa pada Poli Gigi di RSUZA. Pada saat itu kata Memang Ayah Jeki, anaknya disarankan untuk dioperasi.
Namun mereka menolak karena tidak mempunyai biaya dan meminta cara lain untuk mengatasi penyakit anaknya, Jeki telah dua kali di rujuk ke Banda Aceh.
Anak ke enam dari tujuh bersaudara ini sempat tidak terurus selama tiga Minggu di RSUZA, Jeki dan orang tuanya terpaksa harus tinggal di pondok peristirahatan pada perkarangan sekitar rumah sakit sambil menunggu pemberitahuan tindakan selanjutnya terhadap Jeki oleh pihak rumah sakit.
Mereka tidak mempunyai saudara selama berada di rumah sakit, karena menunggu terlalu lama dan tidak tahu harus meminta bantuan kepada siapa, akhirnya orang tua Jeki memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya.
“Mengingat biaya hidup selama di Banda Aceh tidak ada, kami pun tidak mempunyai saudara dan tidak tahu sama siapa harus minta bantu. Karena bingung akhirnya saya membawa Jeki pulang dan dirawat di rumah saja,” tutur Memang, Ayah Jeki.
Namun semenjak berada di rumah mulut Jeki kian semakin membengkak. Hanya sekitar tiga minggu berada di kampung. Pada tanggal 4 januari 2016 kemarin ia langsung dilarikan kembali ke Banda Aceh dan dirawat di IGD RSUZA.
Dikatakan Ayah Jeki, pihak rumah sakit kembali meminta agar Jeki segera untuk di operasi, namun mereka kembali mengeluh soal biaya yang tidak ada.
“Pihak rumah sakit suruh Jeki untuk di operasi, namun gimana ia harus dioperasi sedangkan kami tidak punya apa-apa bahkan untuk makan saja tidak cukup,” ujar Memang.
Jeki dan orang tuanya telah berada di rumah sakit selama dua Minggu sejak di rujuk yang kedua kalinya ke RSUZA, namun ia baru tiga hari yang lalu mendapatkan ruang Isolasi I di gedung RSZA lama.
Kedua orang tua Jeki bekerja sebagai buruh tani di kebun sendiri dan juga kebun warga lain di Singkil, penghasilan mereka sehari hanyalah sekitar 50 ribu rupiah. “Itu tergantung kadang ada, kadang enggak.”
Ayah Jeki mengaku, biaya pengobatan dan hidup mereka selama berada di Banda Aceh adalah hasil bantuan dari saudara di kampung.
“Untuk makan dan beli obat Jeki selama ini adalah bantuan dari saudara di kampung, mungkin dalam waktu dekat ini saya juga harus pulang untuk cari uang pengobatan Jeki,” tutupnya penuh harapan.[zul]
Discussion about this post