MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Akademisi dan konsultan perbankan syariah, Dr Adiwarman Karim yang menjadi pembicara pada workshop tersebut “Kesiapan Bank Aceh Menuju Konversi ke Syariah” menyatakan, konversi (perubahan status) Bank Aceh dari konvensional ke syariah akan menimbulkan dampak besar di dunia perbankan di Indonesia.
“Kalau konversi Bank Aceh ini berjalan mulus pada bulan Agustus 2016, maka Bank Aceh akan langsung masuk 5 besar Bank Umum Syariah di Indonesia,” ungkapnya di 88 Hotel Atjeh, Lamdingin, Banda Aceh, Rabu 20 Januari 2016.
Adiwarman Karim yang juga anggota Dewan Syariah Nasional MUI dan dewan pengawas sejumlah lembaga perbankan syariah menambahkan, konversi Bank Aceh ke syariah, menimbulkan double impact (dampak ganda)
Dampak pertama, perubahan status Bank Aceh secara otomatis menambah aset Bank Syariah di Indonesia sebesar Rp20 triliun. Di sisi lain mengurangi aset bank konvensional senilai Rp20 triliun.
“Ini merupakan langkah yang luar biasa. Aceh akan menjadi contoh bagi daerah lain yang ingin mengubah status bank daerahnya,” sebut Adiwarman
Menurut dia, sebagai konsultan perbankan syariah, pihaknya saat ini juga menerima usulan spint off (pemisahan) unit syariah Bank Riau dan Bank Sumbar.
“Kalau spint off itu hanya menimbulkan one impact (satu dampak) yaitu menambah aset bank umum syariah, tapi tidak mengurangi aset bank konvensional,” ujarnya.
Adiwarman Karim yang juga Konsultan Konversi Bank Aceh ke syariah mengatakan, pada tahun 2016 akan terjadi pertumbuhan yang sangat signifikan pada perbankan syariah yang didorong oleh beberapa faktor, salah satunya adalah konversi Bank Aceh menjadi Bank Aceh syariah.
“Kami sudah melakukan survey (visibility study) pada sejumah kabupaten/kota di Aceh, sampai ke perbatasan Aceh juga, dan hasilnya 96 persen masyarakat Aceh sepakat agar Bank Aceh dikonversi ke syariah,” lanjutnya.
Adiwarman mengakui, memang nantinya setelah operasional, Bank Aceh tidak akan mungkin langsung syariah 100 persen, tapi itu proses bertahap kemudian mengutip kaidah ushul yang berbunyi “Jika tidak bisa melakukan semuanya, jangan tinggalkan semuanya”.
“Lalu ada yang bertanya, apakah ada bank syariah yang benar-benar syariah? Itu sama dengan pertanyaan, apakah ada orang Islam yang benar-benar Islam? Saya pikir semua orang berbuat kesalahan. Jadi bank syariah itu juga demikian, pasti ada kesalahan. Tapi minimal dia sudah mencoba mengikuti aturan aturan dalam Islam. Dia sudah mencoba menjalankan perintah Allah,” ujarnya.[]
Discussion about this post