MEDIAACEH.CO, Kutacane – Hadirnya gerai Indomaret di Aceh Tengara menjadi pro dan kontra dikalangan masyarakat sekitar.
Pasalnya, kehadiran gerai Indomaret tersebut dikhawatirkan akan membunuh pedagang tradisional yang mayoritas dari kalangan ekonomi menengah ke bawah dengan cara membanting harga.
“Mereka (Indomaret) biasanya menjual dengan harga barang yang lebih murah, itu akan mempengaruhi pedagang kecil kita di sini, apalagi belum lama ini kita sudah bangun Kios Duafa, untuk tempat berjualan pedagang kita, bisa-bisa itu akan mati nantinya,” kata Bupati Aceh Tenggara Ir.H Hasanuddin B,MM, kepada MEDIAACEH.CO, Senin 11 Januari 2016 kemarin di Pendopo Bupati Aceh Tenggara.
Dari Hasil pantauan MEDIAACEH.CO, pasar tersebut mulai diminati pengunjung, sejumlah pembeli tampak keluar masuk untuk membeli kebutuhan sehari – hari.
Salah seorang pembeli Arni (29 Tahun) mengaku, harga barang di pasar ini lebih murah dibandingkan dengan barang yang dijual di pasar tradisional. Seperti Gula, di Suwalayan ini dijual dengan harga 11.500 per kilogram. Namun di pasar tradisional berkisar antara 13.000 – 14.000 per kilogram.
Sementara itu, pihak pengelola Indomaret,Johanudin Desky saat dikonfirmasi MEDIAACEH.CO, mengaku, pihaknya hanya menjalankan bisnis. Terkait masalah harga barang yang dijual di bawah pasaran, dirinya menjawab hanya sebagai mekanisme persaingan bisnis.
“Namanya juga dagang, persaingan itu kan biasa di mana-mana,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Pelayan Perijinan Terpadu Satu Pintu (P2TSP) Syahburowi, mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan ijin kepada pihak Indomaret karena sudah diketahui oleh Wakil Bupati Aceh Tenggara.[] (zik)
Laporan: Sapti Andri Selian
Discussion about this post