MEDIAACEH.CO, Lhokseumawe – Wilayah perairan Aceh menjadi salah satu jalur masuknya peredaran narkoba. Pesisir Aceh yang berbatasan langsung dengan laut lepas atau Selat Malaka, menjadi kawasan paling rawan maraknya dilakukan kejahatan seperti peredaran narkoba dan trafficking.
Tentara Nasional Indonesia Angkatan laut (TNI AL), menyiagakan Kapal Angkatan Laut (KAL) Bireuen untuk mengantisipasi terjadinya aksi kejahatan tersebut. Kapal perang yang disiagakan di wilayah perairan Selat Malaka ini juga bertigas mengawal wilayah teritorial Indonesia.
“Jalur narkoba bukan hanya Idi, kalau kami petakan mulai dari Kuala Jambo Aye sampai Pangkalan Susu, sering kali menjadi kawasan perompakan dan penyeludupan narkoba,” kata Kolonel Marinir Nasruddin, Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Lhokseumawe, Kamis, 14 Januari 2016.
Pihak TNI AL kata Nasruddin, terus berupaya semaksimal mungkin melakukan antisipasi kejahatan di sejumlah wilayah tersebut. Salah satunya dengan cara menyiagakan kapal perang KAL Bireuen. KAL Bireuen sendiri merupakan kapal perang yang baru dioperasikan pada 2015 lalu. Bireuen sendiri diambil dari nama Kabupaten Bireuen, Aceh.
Lanal Lhokseumawe sendiri bertanggung jawab menjaga wilayah perairan dimulai dari Belawan hingga Sigli, dengan jarak sekitar 476 kilometer. Karenya kata Nasruddin, keterbatasan jumlah kapal menjadi sulit TNI AL tersebut melaklukan pengamanan laut.
Salah satu cara yang dilakukan TNI AL adalah mengandalkan infomasi dari intelijen. “Kita melakukan pengecekan dari sumber intelijen, kalau informasi sudah A1 (pasti) baru kita meluncur ke laut melakukan penyergapan,” ujarnya.[BI]
Discussion about this post