ACEH dikenal sebagai tanah para pejuang yang terkenal gigih dalam memerangi penjajah. Sejak era Portugis yang mencoba menguasai Malaka hingga Belanda, Aceh seolah tak kehabisan para pejuang-pejuang besarnya.
Itulah mengapa untuk menaklukkan perlawanan tanah Rencong tersebut, Belanda sampai harus menerjunkan para pakar, bukan hanya strategi perang tetapi juga sosiolog yang bertugas untuk mempelajari dan melakukan rekayasa sosial melawan masyarakat Aceh.
Belanda pun harus membayar mahal atas apa yang dilakukannya pada rakyat Aceh dengan banyaknya serdadunya yang tewas. Salah satu bukti kematian mereka adalah ditemukannya komplek pemakaman besar tempat disemayamkannya 2.000 jasad penjajah Belanda.
Di wilayah ibukota provinsi Aceh, sebagian besar penjajah Belanda menemui ajalnya. Nama tempatnya adalah Kerkhoff, sebuah kompleks pemakaman serdadu Belanda yang tewas pada masa penjajahan. Hingga kini, Kerkhoff masih terawat dan menjadi situs peninggalan bersejarah di Kota Banda Aceh.
Lokasi tersebut cukup mudah tempatnya karena posisinya tepat di belakang Museum Tsunami. Kerkhoff bisa dijangkau dengan kendaraan umum. Kalau pun traveler ingin berjalan kaki ke sana, jaraknya juga cukup dekat dari Masjid Raya Baiturrahman, hanya sekitar 500 meter.
Di kuburan tersebut, terlihat nama-nama serdadu Belanda yang tewas di dindingnya. Di dalam kompleks ini, Anda juga bisa melihat sekitar 2000 nisan yang masih tertata rapi, meskipun sudah berusia lebih dari 1 abad. Menariknya, dari semua makam yang ada, ada satu makam muslim dengan nisan bergaya islami Aceh kuno.[]
Sumber: Wisata Aceh
Discussion about this post