MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Sebagai penghasil kopi terbesar di Indonesia, masih banyak petani kopi di Aceh belum merasakan yang namanya sejahtera. Hal ini dikarenakan kurangnya pasar untuk pelelangan kopi.
Anggota DPR Aceh Bardan Sahidi mengatakan, perlunya pasar lelang agar pembeli nantinya dapat datang langsung untuk membeli kopi arabika di pasar tersebut sesuai sampel yang telah disiapkan.
“Dan pembeli akan melihat langsung perlakuan khusus oleh petani terhadap kopi,” ujar Bardan Saidi.
Melalui pasar lelang, kata Bardan, kualitas harga kopi untuk kebutuhan ekspor akan ditentukan sendiri oleh petani, sehingga upaya meningkatkan kesejahteraan petani dapat terwujud.
“Saya menilai tingginya harga tampung kopi di pasar dunia belum dinikmati sepenuhnya oleh petani, karena petani selama ini banyak terjerat dengan rentenir,” ungkapnya.
Menurutnya, apabila dalam pasar lelang tersebut tidak ada pembeli, maka dilakukan resi gudang yang pembeliannya dilakukan oleh pemerintah.
Selain itu, kata Bardan, infrastruktur juga sangat diperlukan sebagai akses ke jejaring perdagangan internasional, salah satunya kesiapan itu seperti adanya kapal di pelabuhan yang terdekat dengan wilayah penghasil kopi, seperti Krueng Geukueh dan Kuala Langsa.
Bardan juga meminta peran pemerintah dan perbankan agar bisa memberikan kredit kepada petani kopi dalam upaya meningkatkan produksi dan kualitas hasil produksi.
“Kemudian adanya jaminan keamanan serta promosi secara keberlanjutan dengan cara mengundang para pembeli sehingga upaya meningkatkan produksi dan perbaikan kualitas serta meningkatkan kesejahteraan petani dapat terwujud,” cetusnya.[]
Discussion about this post