BANYAK dana rutin belanja pegawai negeri di Aceh Utara yang dipangkas oleh Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib atau yang akrab disapa Cek Mad, selama dia menjabat orang nomor satu di Aceh Utara, belanja baju pegawai negari pun dihapus, termasuk dana kebutuhan dirinya juga tidak pernah digunakan.
“Saat ini saya masih gunakan mobil dinas bekas mantan bupati sebelum saya merek Camry,” kata Cek Mad.
Cek Mad mengaku, dirinya lebih mementingkan program untuk kepentingan masyarakat Aceh Utara. Dia mengajak semua elemen untuk berpikir dan berbuat untuk kepentingan masyarakat.
Apa yang sedang dilakukan oleh Pemerintah Aceh Utara untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Aceh Utara, berikut wawancara khusus Zulkarnaini wartawan mediaaceh.co dengan Cek Mad.
Sejauh mana pembangunan di Aceh Utara?
Sesuai dengan visi dan misi, Pemerintah Aceh Utara saat ini fokus pembangunan dan pengembangan irigasi. Alasannya, untuk meningkatkan hasil panen padi masyarakat.
Pada tahun 2012 lalu, pendapatan hasil panen padi masyarakat Aceh Utara itu hanya 4 ton dalam 1 hektar, namun setelah ada pembangunan irigasi dan pengembangan irigasi yang baik, Alhamdulillah hasil panen semakin meningkat yaitu 1 hektar lahan sawah hasil panen mencapai 6 hingga 7 ton, tapi ini belum merata karena pembangunan irigasi masih berlangsung.
Ini menunjukkan ada peningkatan yang cukup baik terhadap petani di Aceh Utara, pembangunan irigasi terus kita bangun pelan-pelan untuk kepentingan masyarakat Aceh Utara.
Kami terus berusaha untuk meningkatkan produksi padi yang bagus dan berkualitas, sehingga pada tahun 2016 ini Aceh Utara menjadikan daerah lumbung pangan di Provinsi Aceh. Ini salah satu manfaat yang dinikmati oleh petani dan masyarakat Aceh Utara.
Puluhan ribu hektar sawah yang tersebar di 27 kecamatan di Aceh Utara, ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat kita. Setelah waduk Krueng Keurutoe itu rampung, saya optimis produkvitas pertanian dan perkebunan di Aceh Utara akan meningkat, terbukti saat ini sudah ada peningkatan.
Alasan lain, dengan kita benah dan membangun irigasi yang bagus ini, Aceh Utara akan bebas dari banjir, biasa setiap tahun pada bulan Desember wilayah Lhoksukon, Matang Kuli, Paya Bakong, Pirak Timur dan Tanah Luas selalu terjadi musibah banjir.
Malah di wilayah tersebut hampir selalu terjadi gagal panen padi, pernah terjadi banjir menjelang panen, gagal panen akibat banjir. sangat kita sayangkan kondisi yang seperti ini, makanya kami harus fokus menbangun irigasi. Insyallah pada Desember 2015 ini kita bebas dari banjir, mudah-mudahan sampai kapan pun tidak terjadi lagi banjir di Aceh Utara.
Apa yang pertama Anda lakukan sehingga ini berjalan?
Awalnya memang sulit, pada saat saya memutuskan untuk membagi jatah mengalirkan air melalui Krueng Pasee, semua masyarakat Aceh Utara memprotes kebijakan itu, tapi setelah berlangsung dengan baik, mereka berterima kasih.
Kebijakan yang saya buat, mengatur penyaluran air melalui irigasi pasee kanan dan pasee kiri. Kedua ini tidak kita buka pada waktu bersamaan. Pase kanan dibuka, setelah padi mulai menguning, kita tutup pasee kanan, kemudian dibuka pasee kiri, para petani yang berada di posisi pasee kiri mulai turun ke sawah. Saat ini pengaturan ini sudah berlangsung dengan baik, Alhamdulillah hasil panen padi masyarakat saat ini sudah meningkat 6 hingga 7 ton per satu hektar.
Selain irigasi, apa yang Anda lakukan untuk Aceh Utara?
Meningkat Sumber Daya Manusia (SDM), ini sangat penting, dari pada pembangunan fisik. Peningkatan kualitas SDM ini agar menjadi landasan pembangunan Aceh Utara berikutnya.
Peningkatan SDM sangat diutamakan, tanpa SDM yang bagus, pengembangan sektor pendidikan, pertanian, perkebunan dan kelautan tidak akan jalan sama sekali.
Saya akan mengajak semua elemen masyrakat termasuk perusahaan besar yang masih beroperasi di Aceh Utara untuk memberikan biaya pendidikan, baik itu pendidikan umum dan dayah kepada pemuda dan anak yatim yang ada Aceh Utara.
Yang sudah berlangsung saat ini Organisasi Konferensi Islam (OKI), mereka menyalurkan biaya pendidikan kepada anak yatim, yang direkrut 10 anak yatim piatu di setiap kecamatan di Aceh Utara, ini sudah berlangsung lama. Saat ini mereka sudah menguasai Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan menghafal Al-Qur’an, kita berharap generasi Aceh Utara kedepan punya skill yang bagus.
Saya mengakui, di tingkat Pegawai Negeri di Aceh Utara, masih butuh tenaga SDM yang bagus, perlu ada perubahan yang nyata, perlu mempersiapkan regerasi yang bagus siap berkerja untuk Pemerintah Aceh Utara dan melayani masyarakat.
Saya selaku kader Partai Aceh juga mengajak semua partai politik, mari sama-sama kita tingkatkan SDM, dengan SDM yang bagus, generasi dan pemuda kita sudah pasti akan jauh dari narkoba.
Apa yang butuh oleh Pemerintah Aceh Utara saat ini?
Gubernur Aceh harus mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang pengelolaan BUMD. Perlu dukungan penuh dari Gubernur Aceh dan DPR Aceh terkait subsidi BUMD.
Nantinya pemerintah bisa membeli hasil panen padi dari masyarakat dengan harga mahal dan BUMD ini juga bisa menjual ke pihak lain.
Jangan sampai padi Aceh Utara dibawa ke Medan dengan harga jual rendah, ini sangat merugikan petani kita. Maka ini harus menjadi perhatian kita bersama.
Kita memiliki lahan sawah aktif yang luas yang tersebar di 27 kecamatan, untuk itu kita butuh 8 mesin pengering padi, sehingga padi bisa bertahan lama.
Kalau ini bisa berjalan, maka petani Aceh Utara bisa sejahtera, maka butuh dukungan dari semua pihak, esekutif dan legislative bisa satu suara untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat.
Saya mengajak semua elemen untuk berpikir kepentingan masyarakat, saya yakin perekonomian masyarakat Aceh Utara bisa tumbuh dengan baik.
Target apa yang belum tercapai?
Target saya yang belum tercapai adalah mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran, tapi pelan-pelan ini terus kita lakukan, setiap tahun angka kemiskinan di Aceh Utara turun 1 hingga 2 persen.
Pemerintah Aceh Utara memiliki program untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat kecil, dengan membangun dan memberikan bantuan usaha kecil, memberikan bantuan sosial, ini kita tata dengan baik sehingga ada pertumbuhan ekonomi di tingkat masyarakat bawah.
Maka dengan program pengembangan dan pembangunan irigasi dan meningkatkan SDM di Aceh Utara ini bagian dari untuk menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran di Aceh Utara.
Tahun 2016 ini, saya mengundang khusus para insruktur dari luar Aceh yang memiliki keahlian disektor pertanian, perkebunan dan pemasaran, untuk mendidik pemuda dan mahasiswa di Aceh Utara. Upaya ini terus kita lakukan untuk menekan angka kemiskinan dan penganggran di Aceh Utara.
Apa kendala utama dalam membangun Aceh Utara salama ini?
Yang pertama adalah keamanan, keamanan di Aceh Utara belum terjamin, ini sangat berpengaruh terhadap pembangunan Aceh Utara. Selanjutnya, saya tidak ada tim pengawasan yang kuat dan yang melangkat pada bupati dan DPRK sehingga banyak program yang sudah dicanangkan kemudian buyar, pembangunan tidak fokus, ini terus kami perbaiki untuk kepentingan Aceh Utara di masa yang akan datang.
Isu yang beredar Anda memangkas dana belanja rutin pegawai, kenapa ini dilakukan?
Benar selama saya menjabat bupati, dana belanja rutin saya pangkas, biaya kebutuhan untuk pegawai negeri dipotong, tidak ada belanja baju pegawai negari selama ini, nanti pada tahun 2017 baru kita anggarkan kembali.
Selain itu, mobil dinas jatah bupati merek Harrier dan Prado juga tidak saya beli, termasuk biaya spontanitas yang disediakan untuk bupati yang jumlahnya mencapai Rp 2 miliar juga saya hapus, biaya kebutuhan rumah tangga bupati mencapai miliar saya potong hingga 40 persen. Saat ini saya masih gunakan mobil dinas bekas mantan bupati sebelum saya merek Camry.
Trobosan yang saya lakukan ini bisa hemat anggaran mencapai Rp 9 miliar lebih, dana ini kemudian saya alihkan untuk program sosial, program pembedayaan ekonomi masyarakat dan untuk program yang sangat dibutuh oleh masyarakat Aceh Utara.
Apakah Cek Mad maju lagi dalam pilkada 2017 mendatang?
Terkait dengan calon bupati itu hak Mualem sebagai pimpinan tertinggi Partai Aceh, saya kalau diperintah oleh Mualem siap maju lagi, kalau tidak ada perintah saya tidak mencalonkan lagi, tapi saya tetap kader Partai Aceh.
Saya tidak tergiur untuk maju calon bupati dengan menggunakan partai lain atau jalur independen.
Saya bukan mengejar jabatan, yang saya kejar adalah ketinggalan Aceh Utara ini, yang harus sama-sama kita bangun lagi yang lebih baik.
Discussion about this post