MEDIAACEH.CO, Jakarta – Menjelang akhir tahun 2015, dua kebun bunga di Pulau Jawa rusak. Gara-garanya, karena beberapa wisatawan yang tidak tahu diri. Mau foto selfie, tapi malah menginjak bunga. Duh!
Kebun bunga yang pertama adalah kebun bunga amaryllis di Desa Salam, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta. Tepatnya di akhir bulan November kemarin, media sosial digegerkan dengan wisatawan yang berfoto selfie di sana dengan berdiri dan juga tiduran di atas bunga-bunganya.
Jepret..jepret… Mereka pun mendapat hasil foto yang diinginkan. Bagus hasilnya, tapi coba lihat bunga yang mereka injak. Tangkai-tangkai bunganya patah, daun-daun rebah. Kebun bunga yang sejatinya indah malah jadi tak karuan.
Dilansir dari detikTravel, kebun bunga amaryllis seluas 2.300 meter persegi di Gunungkidul tersebut sebenarnya bukan tempat wisata, melainkan milik seseorang bernama Sukadi. Ketika musim hujan tiba, bunga amaryllis akan mekar dan berwarna oranye.
Sudah beberapa tahun ke belakang, kebun bunga milik Sukadi sudah tersohor di dunia maya. Rombongan wisatawan pun datang ke sana, untuk berfoto-foto demi bisa menulis caption, ‘ini di Indonesia bukan di luar negeri’.
Patut diacungi jempol, tapi tidak pada sikapnya. Bagus untuk mengenalkan kebun bunganya sebagai destinasi wisata baru, tapi malah sebaliknya. Mereka datang, mereka foto-foto selfie tapi mereka sendiri justru menghancurkan kebun bunganya.
“Rusak karena terinjak karena lahannya sempit. Siapa yang disalahkan, tidak ada. Maka ke depan saya akan tata,” kata Sukadi,si pemilik kebun, berbesar hati ketika diwawancara detikcom, beberapa waktu silam.
Yang Paling Baru, di Kebun Raya Baturraden
Satu bulan kemudian, di akhir bulan Desember 2015, peristiwa serupa terulang. Masih di Pulau Jawa tapi bergeser ke Kebun Raya Baturraden di Banyumas, Jawa Tengah. Berbagai jenis bunga sedang mekar di sana, dengan berbagai warna. Lagi-lagi, rusak oleh wisatawan yang berselfie ria.
“Rata-rata yang rusak tanaman jenis miana daun merah. Lebar kerusakan 30-40 cm dan kedalaman 2,5 cm. Mereka tidak mengindahkan dan tetap selfie,” keluh salah seorang petugas setempat, Indarto.
Awalnya, pihak dari Kebun Raya Baturraden sudah memagari bunga-bunga, memberi larangan dan mengimbau wisatawan agar tidak menginjak bunga-bunganya. Sayang, karena lonjakan wisatawan yang begitu banyak dan petugas kesulitan memantau, akhirnya rusaklah sudah.
“Saya sudah berulang kali melarang pengunjung masuk ke dalam taman. Biasanya yang berusaha masuk ke area taman adalah pengunjung perempuan,” kata Kartam, perawat taman bunga Kebun Raya Baturraden.
Benang merah dari peristiwa dua kebun bunga yang rusak tersebut, adalah keinginan atau rasa antusias yang besar untuk berselfie di tempat wisata. Suatu kegiatan yang sebenarnya tidak salah, malah menjadi bentuk promosi wisata.
Selain itu, tentu saja untuk memuaskan hasrat pribadi. Hasrat untuk berfoto keren dan mempostingnya di sosial media demi dilihat banyak orang. Toh itu sifat normal manusia yang senang dipuja-puji bukan?
Tapi tolong diingat, ke mana saja kita berwisata, baik ke kebun bunga, ke gunung atau ke pantai, mari kita bersikap dengan baik. Mari kita turut menjaga keindahan dan kelestariannya, dengan cara tidak merusak.
Khusus untuk kebun bunga, mari kita taati peraturan apalagi jangan sampai menginjak bunga. Sungguh, masih banyak angle-angle bagus untuk berfoto tanpa harus menginjak dan berdiri di atas bunga-bunganya. T
Semoga tidak ada lagi kebun bunga yang rusak, akibat mereka yang selfie tidak tahu diri.
Sumber: Detik
Discussion about this post