MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Mantan Narapidana Politik (napol) Aceh, Muhammad MTA, mengapresiasi tindakan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso, dalam membujuk pimpinan kelompok bersenjata Nurdin Ismail alias Din Minimi untuk turun gunung beserta puluhan anak buahnya.
Hal tersebut disampaikan Muhammad MTA lewat kicauan akun twitter-nya @muhmta. Selasa, 29 Desember 2015.
Lewat akun twitternya, MTA mengatakan, tindakan Kepala BIN Sutiyoso tersebut dipandang sebagai langkah prefentif yang bisa mengakibatkan jatuhnya korban kedua belah pihak karena kontak senjata.
“Langkah Bang Yos (Ka.BIN) ini dikatagorikan luar biasa dan perlakuan khusus terkait kondisi Aceh saat ini. Krn Pok DM mantan kombantan,” tulis MTA dalam twetnya.
Menurutnya, untuk menjamin supremasi hukum yang berkeadilan, BIN kemudian harus menghargai proses hukum. MTA menambahkan, langkah kepala bin tersebut dalam konferensi pers mengatakan bahwa kelompok Dim Minimi bukan pemberontak dan pelaku perampokan dipandangnya sangat normatif.
“Sbg ranah bagi BIN apalagi ikut serta deputi 2 Dir.23 (bidang keamanan Dlm negeri) itu ssdh benar.” tulis MTA.
“Tetapi Ka.BIN berdiri tegak mengatakan bhw Pok DM bukan pelaku kriminal, itu bisa berindikasi tsdk bagi bagi institusi BIN,” tulis MTA lagi.
Meski demikian, MTA menjelaskan, BIN harus mendorong keamanan dan ketertiban terwujud dengan menghormati hukum dan taat aturan.
“Tindakan pembelaan terhdp Pok DM oleh Bg Yos saya kira bukan atas nama BIN, tapi atas nama pribadi beliau.”
Jika tindakan penegakan hukum tidak dijalankan, MTA menilai negara tidak memberikan keadilan dan kepastian hukum bagi masyarakat. Karena, tambah MTA, proses hukum penting untuk masa depan Aceh yang baik. Jika tidak, bisa menjadi referenii tidak baik dan memancing kelompok lain angkat senjata.
“Pihak kepolisian,. Dlm hal ini kapolda Aceh hrs bertanggung jwb utk mastikan proses hukum berjalan.”
“Scr moral sbg pertanggungjwban utk korban yang pernah timbul selama operasi thdp pok DM.”
“Semua pihak hrs mendorong penegakan hukum yang berkeadilan utk Aceh yang lebih baik,” kicau twit MTA.[]
Discussion about this post