MEDIAACEH.CO, Jakarta – Putri Sutiyoso, Renny mengungkapkan kegundahan hatinya saat mengetahui ayahnya, Letjen (Purn) Sutiyoso terbang ke Aceh untuk berjumpa dengan kelompok Din Minimi di pedalaman Aceh Timur. Betapa tidak, orang nomor satu di institusi Badan Intelijen Negara (BIN) ini rela berjumpa dan bermalam bersama mantan kombatan GAM ini tanpa pengawalan.
Berikut ini isi curhat putrinya pada akun instagram miliknya, @rennysutiyoso pada Selasa kemarin, 29 Desember 2015. Bersama itu juga, Renny juga menggunggah foto-foto sang ayahnya bersama kelompok Din Minimi dan mendapat jempolan “like” sebanyak 797 orang.
“Tadi malam sekitar jam 21.30 malam bokap SMS isi nya: papa sedang bersama Din minimi, tokoh GAM paling most wanted.
Hati tuh rasa nya langsung deg! Duh, dulu waktu kecil kalo papa tugas tanpa kita tau pergi kemana Cuman bilang ke mama: ma, aku gak mau papa jadi jenderal aku takut papa mati kayak aku liat film G30 PKI.
Papa tiap tugas selalu bilang: “kalo saya gak kembali, jangan kalian cari, kalo saya mati jangan kalian tagisin, saya mati demi bangsa Indonesia”
Seumur hidup jadi anak tentara yang selalu dibikin deg2an and cuman bisa pasrah kalo papa gak pulang lagi, Gue pikir umur sekarang gak ngerasain lagi deg2an di tinggal papa tugas untuk negara.
Semalam Cuman berdoa sebelum tidur: “ya Allah saya belom siap di tinggal papa saya selama2nya, lindungi papa saya ya Allah”
Gimana gak langsung drop liat foto papa ke markas Din minimi tanpa boleh bawa pasukan sementara mereka ber 120 orang membawa AK 47 semua, sampai papa bermalam di gunung tempat Din minimi tinggal yang harus di tempuh 4 jam naik mobil dari lhokseumawe.
Akhirnya alhamdullilah tadi pagi mereka sepakat untuk kembali ke Pemerintah Indonesia/
Negosiasi berjalan dengan damai dan lancar
selamat bergabung kembali ke negara Republik Indonesia
#NKRI
#indonesia
#prouddaughter #sutiyoso #bin #respect
Seperti diketahui, Din Minimi pemimpin kelompok bersenjata di Aceh, mengakhiri konfrontasi atau pemberontakannya terhadap pemerintah Aceh.
Din Minimi turun gunung dan menyerahkan diri kepada aparat pada Senin, 28 Desember 2015. Ia dijemput dan diantar ke rumah orangtuanya oleh Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Letnan Jenderal (purnawirawan) Sutiyoso. Kepala BIN ikut di rumah orang yang paling diburu di Aceh itu.
“Saya ke tempat mereka kira-kira tiga sampai empat jam saya sampai di sana. Saya bicara panjang lebar dengan Din Minimi, lalu saya lanjutkan ke rumah dia. Bersama rombongan sampai di sana, termasuk secara simbolik saya kembalikan Din Minimi kepada keluarganya,” ujar Sutiyoso kepada wartawan di Lhokseumawe pada Selasa malam, 29 Desember 2015.
Menurut Sutiyoso, saat sampai di rumah Din Minimi, keluarga bekas kombatan Gerakan Aceh Merdeka itu menangis terharu melihat Din turun gunung. “Mereka tangis-tangisaan. Saya tidur bersama mereka, tapi sebenarnya kita tidak tidur, kita bicara terus sepanjang malam,” katanya.
Selain bermalam di rumah Din, Sutiyoso juga ikut menikmati hidangan kuah beulangong bersama Din dan pengikutnya. Kuah beulangong adalah masakan khas Aceh berbahan dasar daging sapi atau daging kambing yang dimasak dengan rempah-rempah.
“Semalam Bang Yos (Sutiyoso) tidur di rumah Bang Din. Kami beli daging sapi dan makan kuah beulangong. Bang Yos (Sutiyoso) sangat suka kuah beulangong,” ujar Abdul Hadi, Ketua Aceh Human Foundation, yang ikut bermalam bersama Sutiyoso di rumah Din.
Seperti diketahui sebelumnya, kelompok bersenjata Din akhirnya memilih turun gunung. Din dan sebagian besar kelompoknya mengakhiri perlawanan setelah bertemu dan bernegosiasi dengan Sutiyoso.
Discussion about this post