MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Aceh telah dikenal banyak negara sebagai wilayah bekas tsunami. Karena itu, tak sulit mengenalkan Aceh kepada dunia luar, terutama wisatawan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Reza Fahlevi di sela-sela peringatan 11 tahun tsunami Aceh di Masjid Rahmatullah, Lampuuk.
“Dalam banyak kesempatan promosi pariwisata, umumnya telah mengenal Aceh karena tsunami 11 tahun lalu,” kata Reza, Sabtu, 26 Desember 2015.
Reza mengatakan wisatawan yang datang saban tahun selalu singgah ke tempat bekas tsunami dan lokasi bukti dahsyatnya bencana itu, seperti kapal apung, Museum Tsunami, dan Masjid Ulee Lheu. Target wisatawan tahunan juga terpenuhi, yakni 75 ribu wisatawan asing.
Target yang dipasang untuk tahun depan adalah penambahan sekitar 20 persen dari sebelumnya, sekitar 90 ribu wisatawan asing. Jika ditambah dengan wisatawan Nusantara, targetnya 1,8 juta pelancong. “Wisatawan asing terbanyak datang dari Malaysia. Kalau wisatawan Nusantara paling banyak dari Sumatera Utara,” ujarnya.
Reza mengakui masih ada sejumlah tantangan pariwisata di Aceh di antaranya kualitas pelayanan, infrastruktur di lokasi, dan sumber daya manusia. “Perlahan ini terus dibenahi bersama pelaku pariwisata.”
Dinas Pariwisata terus melakukan pembinaan dan mengajak masyarakat menjadi pelaku utama dalam membangun pariwisata Aceh. “Investor bidang ini juga diharapkan menggandeng warga dalam usaha wisata,” ujar Reza.
Ada 800 obyek wisata di Aceh yang layak dikunjungi. Obyek ini terdiri atas tsunami heritage, bahari, danau, bawah laut, dan lain-lain yang tersebar di 23 kabupaten/kota di Aceh.[]
Sumber: Tempo
Discussion about this post