MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Ikatan Pemuda Pelajar Aceh Timur (IPPAT) mengutuk prilaku oknum polisi yang memukul Geuchik dan Imuem Gampong Seunebok Bayu, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur, Kamis 24 Desember 2015.
Ketua Umum IPPAT, Abdul Muthalib, dalam siaran persnya, mengatakan tindakan tersebut merupakan bentuk kekerasan terhadap masyarakat.
“Ini karena hal tersebut merupakan hal yang tidak pantas dilakukan oleh aparat penegak hukum ketika berinteraksi dengan masyarakat, terutama saat tujuannya tidak tercapai. Jika bentuk-bentuk kerasan masih menjadi landasan awal pihak kepolisian dalam melakukan operasi, ketakutan kita perdamaian yang kita rasakan saat ini terjalin akan terusik dengan unsur konflik yang membias ke kalangan masyarakat. Hingga nantinya akan muncul kelompok-kelompok baru untuk menyatakan perlawanan terhadap Pemerintah Aceh ataupun terhadap negara,” kata Abdul Muthalid.
“Kita menguntuk oknum polisi yang memukul geuchik dan imuem gampong,” katanya.
“Kami pemuda dan mahasiswa khususnya yang bersal dari Aceh Timur, mengecam keras bentuk-bentuk kekerasan yang dilakukan pihak kepolisian kepada geuchik dan imum gampong. Ini karena hal demikian telah mengundang bentuk- bentuk keresahan di masyarakat, hinga membuat masyarakat harus mengungsi. Ini sudah tidak bisa dibiarkan lagi. Jangan sampai kembali lagi ke masa konflik yang membuat masyarakat Aceh terpuruk,” ujarnya lagi.
Abdul Muthalib meminta kepada gubernur, pihak kepolisian dan instansi terkait agar dapat menjaga perdamaian yang telah terjalin selama 10 tahun. “Sudah sepantasnya kita merumuskan dalam hal mendorong perdamaian yang positif, hingga tidak lagi bentuk-bentuk kekerasan, ketidakadilan, kemiskinan dan konflik SARA,” katanya. [] (mal)
Discussion about this post