MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Polemik APBA 2016 yang akan di Pergubkan oleh Gubernur Aceh kian menghebohkan.
Informasi yang diperoleh mediaaceh.co, saat ini telah beredar broadcast melalui pesan WhatsApp dan blackberry messenger serta di jejaring sosial facebook terkait polemik APBA tersebut atas nama anggota DPR Aceh dari Fraksi Partai Aceh yaitu Nurzahri dan Teungku Anwar.
Adapun isi broadcast tersebut antara lain adalah karena adanya agenda terselubung Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, terhadap seluruh anggota Fraksi Partai Aceh di DPR.
Agenda terselung tersebut diantaranya dengan memerintahkan DPR Aceh dari Fraksi PA untuk meminta anggaran 1 Triliyun, karena dana itu akan digunakan untuk memperkuat tim sukses Muzakir Manaf karena akan maju sebagai Gubernur Aceh pada Pilkada 2017 mendatang.
Berikut kutipan broadcast yang tersebar melalui pesan WhatsApp dan blackberry messenger serta di jejaring sosial facebook:
Izin Melaporkan.
Pada tanggal 25 Des 2015. Pukul 02.00 dini hari, bertempat di Gampong Ilie Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh.
A. Telah didapatkan Informasi dari Nurzahri ST ( Anggota DPRA Aceh periode 2014-2019 ) dari Partai Aceh terkait polemik APBA Aceh 2016.
– Bahwa sebenarnya subtansi APBA bukan masalah dana aspirasi DPRA yang diminta rapel oleh anggota Dewan yaitu 20. Milyar karena anggaran tahun 2015. Dan 2016.
– Polemik itu terjadi karena Wakil Gubernur Aceh menitipkan Hidden Agenda ( agenda terselubung ) yaitu dengan memerintahkan DPR Aceh dari Fraksi PA untuk meminta anggaran 1 Triliyun, karena dana itu akan digunakan untuk memperkuat timses Wagub karena akan maju sebagai Gub pada Pilkada 2017. Akan tetapi dibalut dengan rasionalisasi ke Gub Aceh bahwa itu adalah dana kompensasi terhadap Aspirasi DPRA yang hilang pada APBA 2015. Dan ini juga di mainkan oleh Pimpinan Parnas yang tergabung dalam Koalisi Aceh Bermartabat ( KAB ) yang notabene adalah Pendukung dan Pengusung Wagub ke depan. Anggaran ini adalah lobi Politik Wagub Muzakir untuk mengikat Parnas agar mendukung dirinya dalam Pilkada nantinya.
– Bagi anggota Fraksi PA ini tetap diperjuangkan karena apabila tidak mereka harus menyerahkan dana per orang 2 Milyar untuk Wagub yang juga ketua PA sebagai dana kampanye pada Pilgub 2017.
– secara pribadi Nurzahri melihat ini tajam karena bahasa bahasa yang dikeluarkan oleh Sebagian Anggota DPRA tersebut tidak pantas dan wajar Gubemur marah.
– Bagi Anggota DPRA Periode 2014-2019 ini sangat bahaya, karena Tatib DPRA sampai saat ini belum disahkan karena ada hal hal substansial yang belum di setujui kuorum.
B. Dari Fraksi PA sendiri yang sibuk maslaah APBA ini adalah Kautsar dan Muharudin Ketua DPRA. Sedangkan anggota Fraksi PA lainnya lebih banyak diam karena mereka tidak mau terlibat konflik internal yang lebih dalam.
C. Demikian dilaporkan.
Selain mencatut nama Nurzahri, broadcast yang sama juga mencatut nama Teungku Anwar meski ada sedikit perubahan bahasanya.
Dalam broadcast tersebut, tertulis bahwa secara pribadi Teungku Anwar melihat polemik ini tajam karena akibat paripurna Penggantian Sulaiman Abda.
Berikut kutipan broadcast yang tersebar atas nama Teungku Anwar:
Pada tanggal 25 Des 2015. Pukul 20.00 WIb.
bertempat di Kompleks DPRA Gampong Ie Masen Kayee adang Kec Ulee Kareng Kota Banda Aceh Provinsi
A. Telah dilakukan wawacara dengan Tgk Anwar ( Anggota DPRA Aceh periode 2014-2019 ) dari Partai Aceh terkait polemik APBA Aceh 2016.
– Bahwa sebenarnya subtansi APBA bukan masalah dana aspirasi DPRA yang diminta rapel oleh anggota Dewan yaitu 20. Milyar karena anggaran tahun 2015. Dan 2016.
– Polemik itu terjadi karena Wakil Gubernur Aceh menitipkan Hidden Agenda ( agenda terselubung ) yaitu dengan memerintahkan DPR Aceh dari Fraksi PA untuk meminta anggaran 1 Triliyun, karena dana itu akan digunakan untuk memperkuat timses Wagub karena akan maju sebagai Gub pada Pilkada 2017.
Akan tetapi dibalut dengan rasionalisasi ke Gub Aceh bahwa itu adalah dana kompensasi terhadap Aspirasi DPRA yang hilang pada APBA 2015.
Dan ini juga di mainkan oleh Pimpinan Parnas yang tergabung dalam Koalisi Aceh Bermartabat ( KAB ) yang notabene adalah Pendukung dan Pengusung Wagub ke depan.
Anggaran ini adalah lobi Politik Wagub Muzakir untuk mengikat Parnas agar mendukung dirinya dalam Pilkada nantinya.
– Bagi anggota Fraksi PA ini tetap diperjuangkan karena apabila tidak mereka harus menyerahkan dana per orang 2 Milyar untuk Wagub yang juga ketua PA sebagai dana kampanye pada Pilgub 2017.
– secara pribadi Tgk Anwar melihat ini tajam karena akibat paripurna Penggantian Sulaiman Abda, karena selama ini yang melakukan komunikasi dari DPRA ke Gubernur apabila komunikasi diantara mereka buntu adalah Sulaiman Abda dalam kapasitas sebagai Wakil Ketua DPRA.
Menurut Ybs Gub marah karena bahasa bahasa yang dikeluarkan oleh Sebagian Anggota DPRA tersebut tidak pantas dan wajar Gubemur marah.
– Bagi Anggota DPRA Periode 2014-2019 ini sangat bahaya, karena Tatib DPRA sampai saat ini belum disahkan karena ada hal hal substansial yang belum di setujui kuorum.
Sementara itu, Nurzahri membantah telah mengeluarkan statement seperti yang tersebar melalui pesan berantai tersebut.
“Tidak benar bahwa saya pernah mengadakan pertemuan di Ulee Kareng pada tanggal 25 Desember 2015. Apalagi pada jam 2 malam,” ujar Nurzahri kepada mediaaceh.co, Minggu malam, 27 Desember 2015.
Nurzahri berharap, orang yang menyebar broadcast melalui pesan WhatsApp dan blackberry messenger serta di jejaring sosial facebook berisi fitnah tersebut untuk berhenti menyebarkan pesan tersebut.[] (zik)
Discussion about this post