MEDIAACEH.CO, Aceh Besar – Anggota DPD RI Perwakilan Aceh, Ghazali Abbas Adan mengisi kuliah umum di kampus Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Aceh, Gampong Rumpet, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, Rabu 23 Desember 2015 malam.
Ghazali Abbas menjelaskan tentang slogan Revolusi Mental yang sering didengung-dengungkan oleh Presiden Jokowi dalam rangka memperbaiki carut marut pengelolaan negara ini. Menurutnya, sebagai seorang mukmin yang diperlukan lebih dari sekedar revolusi mental yakni revolusi iman.
“Revolusi iman yang dimaksudkan adalah memiliki keyakinan penuh bahwa apa yang kita fikirkan dan rencanakan serta yang akan kita lakukan diketahui dan dikontrol oleh Allah SWT, serta yakin akan ada akuntabilitas ukhrawi. Kalau kondisi ini wujud, maka semua yang terlibat dalam pengelolaan negara ini akan berlaku baik dan carut marut negeri seperti hari ini pelan-pelan akan dapat diperbaiki,” Kata Ghazali.
Ghazali Abbas mencontohkan, penerimaan dana desa untuk Provinsi Aceh dari Pemerintah Pusat merupakan yang terbanyak nomor 3 di Indonesia. Apabila pengelolaannya dilakukan secara amanah dan transparan sebagai buah dari revolusi iman, maka akan bermuara kepada kesejahteraan masyarakat banyak.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Ketua Komite IV DPD RI ini juga menyemangati para mahasiswa ADI. Ia meminta mareka yakin dan tekun belajar serta tidak menyia-nyiakan waktu dengan berbagai kegiatan yang tidak mendukung proses pencerdasan.
“Semoga dengan ilmu yang dimiliki nantinya akan mengangkat derajat kalian di mata manusia dan juga di sisi Allah SWT. Tentunya dengan syarat ilmu tersebut dilandasi dengan iman,” ujarnya.
Sementara itu Direktur Akademi Da’wah Indonesia (ADI) Aceh, Dr. Muhammad AR, MEd menjelaskan bahwa salah satu program yang dilaksanakan oleh Akademi Da’wah Indonesia (ADI) selain kuliah rutin, juga menghadirkan para pakar dalam bidangnya ataupun para guru besar untuk memberikan kuliah umum kepada mahasiswa secara periodik.
Selain itu, kuliah umum ini juga diisi oleh tokoh-tokoh Aceh di tingkat nasional dan luar negari yang kebetulan pulang kampung atau sedang ada kegiatan di Aceh.
“Kita berharap para mahasiswa ini akan mengenal tokoh-tokoh tersebut dan mampu menyerap ilmu yang diberikannya,” ujarnya.
Discussion about this post