MEDIAACEH.CO, Banda Aceh – Salah seorang masyarakat Pidie, Hamdani mengatakan, penyebab konflik ini adalah difaktori oleh ekonomi.
Hal tersebut disampaikan Hamdani kepada mediaaceh.co pada acara Sidang ke III Kaukus Pembangunan Berkelanjutan Aceh, yang digelar Selasa malam 22 Desember 2015, di hotel Hermes Palace, Banda Aceh.
Menurutnya agar konflik antara manusia dan gajah tidak terus berlanjut maka semua pihak dinas pemerintahan harus ikut turun ke lapangan dan membantu.
Dia mencontohkan, seperti hal nya dinas kehutanan, di saat ada lahan masyarakat yang rusak akibat gajah maka pihak dinas harus turun ke kebun masyarakat untuk melihat jenis tanaman dan menggantikan dengan tanaman lain.
“Agar masyarakat tidak ikut marah terhadap ulah satwa liar tersebut,” ujarnya.
“Sebenarnya hal itulah yang membuat konflik antar masyarakat dan gajah, begitu juga dengan dinas kesehatan, sosial dan lainnya. Diharapkan semua dinas yang berkaitan dengan penanggulangan konflik harus ikut turun ke lapangan dan membantu masyarakat,” jelasnya.
Perwakilan dari Sekolah Anti Korupsi Aceh, Mahmuddin yang turut hadir pada acara tersebut juga menyampaikan, saat ini banyak inverstor yang mengambil wilayah mereka (Gajah), katanya, hari ini kita jangan terlalu banyak berdiskusi namun implementasi hingga hari ini tidak ada.
“Banyak para pejabat yang memberi izin terhadap perusahaan untuk mendirikan tambang, hingga merusak hutan. Jadi wajar ketika para gajah itu mengamuk,” katanya, saat memberikan pertanyaan saat mengikuti persidangan.[] (zik)
Discussion about this post