MEDIAACEH.CO, Lhoksukon – Deklarasi organisasi Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Aceh Utara pada tanggal 20 Desember 2015 lalu, di Canden Kupi Lhoksukon berlangsung dengan sederhana dan khidmat.
Perwakilan penggagas IGI Aceh Utara, Qusthalani, S.Pd mengatakan, Guru di Aceh Utara membutuhkan wadah atau organisasi yang sesuai dengan profesi mereka.
“Selama ini mereka menemui banyak kesulitan dalam peningkatan profesionalitasnya, dan tidak tahu berbagi bakat keilmuannya, maka IGI sesuai dengan permasalahan guru di Aceh Utara,” ujar Qusthalani dalam siaran pernya, Senin, 21 Desember 2015.
Qusthalani menambahkan, sekumpulan guru se-Aceh Utara telah mengadakan tiga kali pertemuan untuk membicarakan pembentukan IGI tersebut.
“Pertemuan terakhir pada tanggal 5 Desember 2015 menemui titik temu, dimana guru menginginkan sebuah organisasi profesi yang dapat membantu peningkatan kompetensi guru,” katanya.
Qusthalani menceritakan, perjalanan panjang yang ditempuh oleh para pencetus ketika mulai digagas pada akhir tahun 2014 tersebut dan baru berhasil menemui titik terang pada tanggal 5 Desember 2015 tersebut.
“Semakin menampakkan hasilnya dengan dideklarasikannya pembentukan IGI Aceh Utara tersebut,” ungkap Qusthalani.
Dengan mengusung motto sharing and growing together, Qusthalani menambahkan, merupakan prinsip berbagi dan tumbuh bersama-sama sangat kental dalam tubuh anggota IGI.
”
Acara ini menjadi menjadi momen yang sangat unik bagi para insiator dan guru di Aceh Utara, mengingat sudah lamanya mereka berkomunikasi lewat dunia maya selama ini tetapi belum mengenal secara langsung,” kata Qusthalani.
Bahkan, kata Qusthalani, banyak diantaranya belum mengenal wajah satu sama salain. Hal ini dikarenakan kendala geografis, dimana Aceh Utara sangat luas dan para inisiator hanya berkomunikasi lewat media sosial.
“Momen ini tidak disia-siakan oleh para guru dan inisiator untuk saling mengenal satu sama lain. Tak heran, acara inti yang berlangsung hanya 40 menit, dilanjutkan dengan ramah-tamah hampir satu jam,” ujarnta.
“Pada akhirnya semua pihak berharap agar deklarasi ini bisa mencapai tujuannya menjalin dan mempererat silaturrahmi antar guru di Aceh Utara serta terbentuknya IGI Aceh Utara secara sah sampai pelantikan,” katanya lagi.
Acara yang dihadiri oleh pengurus IGI Kabupaten Aceh Timur dan guru-guru di Aceh Utara tersebut dilanjutkan dengan kata sambutan dari ketua IGI Aceh Timur, Nurdin, S.Pd, M.A.
Dalam sambutannya, Nurdin memberikan sedikit penjelasan tentang IGI. “IGI merupakan organisasi profesi guru yang independen dan mandiri. Orientasi kita bukan materil tetapi berbagi ilmu dan mendapatkan ilmu,” ujar Nurdin.
“Anggota IGI juga harus membudayakan membaca dan membiasakan menulis, dengan begitu IGI akan berkembang dan mutu pendidikan kita akan semakin maju,” ujarnya lagi.
Ada beberapa pengurus IGI kabupaten Aceh Timur yang hadir juga berkesempatan memberikan penjelasan tentang IGI, yaitu seketaris IGI Kabupaten Aceh Timur Khairuddin, S.Pd, Nuraini, S.Pd, dan Nanda Saputra, S.Pd.
Adapun tim formatur IGI Aceh Utara berjumlah 9 orang, diketuai oleh Qusthalani, S.Pd (Guru SMAN 1 Paya Bakong), sekretaris Muhammad Nur, S.Pd (Guru SDN 25 Tanah Jambo Aye), Bendahara Indrawati (Guru SDN 19 Tanah Jambo Aye) dan Anggota, Khaidir,SE, Murdani, Amd, Rahmatsyah, S.Pd, Nurjannah, S.Pd, Iskandar, S.Pd.I, Sari Ratna Putri.[]
Discussion about this post