MEDIAACEH.CO, San Francisco – iPhone 5 dan 5s diketahui menyimpan celah yang membuat Wi-Fi tidak bekerja semestinya. Alhasil, tagihan pulsa para penggunanya pun membengkak.
Akibat celah tersebut, pengaturan jalur data yang seharusnya melalui Wi-Fi secara otomatis dan tidak disadari penggunanya beralih ke jaringan seluler. Ini yang membuat konsumsi data lantas membludak.
Sebuah firma hukum bernama Hagens Berman mengajukan gugatan terkait atas celah tersebut. Gugatan tertanggal 17 Desember 2015 yang diajukan melalui U.S District Court for the Northern Disctrict of California ini menyakan bahwa Apple telah melanggar hak konsumennya.
Bug ini banyak dialami konsumen di AS yang menggunakan iPhone 5 dan iPhone 5s dengan sistem operasi iOS 6 hingga iOS 8. Banyak yang bertanya-tanya, kenapa di akhir bulan tagihan data mereka tiba-tiba membesar.
Masalah di Wi-Fi itu sebenarnya telah dideteksi sejak beberapa tahun belakangan. Namun Apple baru memperbaikinya pada Oktober 2014 dengan meluncurkan iOS 8.1.
“Apple gagal untuk melaporkan atau memperbaiki kerusakan ini selama beberapa tahun, membiarkan ratusan dan ribuan pengguna iPhone dirugikan selama berbulan-bulan dengan biaya data yang berlebihan,” ujar Steve Berman, managing partner dari Hagens Berman.
Ketika pengguna iPhone 5 atau 5s melakukan steraming video sekitar 10-20 menit, dimana unit GPU sedang berkerja keras dan CPU beristirahat, maka secara otomatis sistem akan mengubah jalur data melalui sinyal Wi-Fi menjadi menjadi sinyal seluler.
Businesswire mencatat sudah banyak konsumen yang menghubungi Apple dan perusahaan pembawa terkait masalah ini. Dalam beberapa hari, Apple sempat mengakui bahwa ada sebuah kerusakan dan langsung menyediakan solusi perbaikan bagi pengguna iPhone 5 pada jaringan Verizon. Namun, hal tersebut tidak dilakukan bagi mereka yang berlangganan AT&T.
“Sepertinya Apple kala itu hanya bergegas mengeluarkan produk untuk bisa bersaing secara agresif pada pasar penjualan ponsel, sehingga Apple membiarkan kerusakan yang menguras biaya tersebut terjadi selama beberapa tahun,” tambah Berman.
Hal ini memang disayangkan oleh para pengguna iPhone 5 yang kala itu dipromosikan perusahaan asal negeri Paman Sam tersebut sebagai ponsel revolusioner dengan kecepatan dalam mengakses video menggunakan jaringan Wi-Fi atau LTE.
“Konsumen pantas menerima sesuatu yang lebih, dan mereka juga pantas mendapatkan ganti rugi dari Apple,” tegasnya.
Sumber: cnnindonesia
Discussion about this post