SEKILAS ia tampak pendiam. Pandangannya terlihat fokus pada lawan bicara.
Ia tak segan mengangguk berulang kali jika pembahasan sesuai dengan logika. Namun keningnya kadang berkerut ketika ada argumen yang tak sesuai dengan fakta.
Jam sudah menunjukan pukul 00.43 WIB, Senin dini hari, 21 Desember 2015. Namun pembahasan kondisi Aceh tetap jadi topik hangat di salah satu warung kopi dalam Kota Banda Aceh.
“Panggil saja dengan nama Amar bang,” kata pria muda itu di awal perkenalan.
Ya, sosok ini bernama lengkap Muammar. Namun ia biasa disapa Amar. Amar merupakan mahasiswa semester VII Jurusan Sejarah FKIP Unsyiah. Ia juga dipercayakan sebagai Ketua Komisariat HMI FKIP Unsyiah.
“Untuk memperbaiki Aceh hari ini memang dibutuhkan perhatian semua pihak. Semua harus sadar akan perannya masing-masing, termasuk mahasiswa seperti kami. Jika kita terus bercerai-berai, maka sulit untuk membangun Aceh,” kata Pria kelahiran Idi, I Januari 1992 ini dengan nada tegas.
“Mahasiswa Aceh perlu bersatu,” ujarnya lagi.
Persoalan yang paling mendasar, kata pria berkulitnya sawo matang ini, adalah komunikasi dan kebersamaan.
“Bagi saya, ini yang kurang selama ini. Saat ini semua menganggap diri hebat, dan ingin tampil ke depan. Semua ingin jadi kapten kapal dan nahkoda. Akhirnya, ABK tidak ada. Saat diterjang gelombang, akhirnya kapal karam,” ujar Amar bertamsil.
Amar terlihat sangat piawai dalam menyampaikan argumentasinya. Mungkin hal ini pula yang membuat rekan-rekannya menjagokan Amar sebagai salah seorang calon presiden mahasiswa Unsyiah pada Pemira yang akan berlangsung pada Selasa 22 Desember 2015 nanti.
“Saya orang yang ditunjuk. Saya seperti sekarang juga karena peran kawan-kawan. Isya Allah kalau dipercayakan mahasiswa Unsyiah, saya siap,” kata Amar.
“Saya sangat mengharapkan doa dan dukungan mahasiswa Unsyiah semua. Terlepas dari embel-embel organisasi dan warna politik. Mahasiswa harus bersatu. Saya ingin mengembalikan pergerakan mahasiswa Unsyiah seperti cita-cita para pendiri, yaitu menjadi jantong hatee rakyat Aceh,” kata sosok ini lagi.[] (mal)
Discussion about this post