MEDIAACEH.CO, Amerika – Bakal calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengekspresikan antipatinya terhadap warga muslim dengan menyuarakan penolakan terhadap setiap pemeluk Islam masuk Amerika Serikat. Dia berdalih, gagasan itu hanya meniru apa yang pernah dilakukan pemerintah Negeri Paman Sam pada Perang Dunia ke-II.
Trump berkaca pada peristiwa penyerangan Pangkalan Pearl Harbour oleh militer Jepang pada 7 Desember 1941. “Apa yang saya usulkan tidak berbeda dari kebijakan Presiden Franklin Delano Roosevert pada masa itu,” kata Trump, seperti dilansir Kantor Berita Reuters.
Trump melontarkan ide melarang muslim, baik mahasiswa, wisatawan, sampai pebisnis, masuk ke AS merespon penembakan massal di California. Peristiwa menewaskan 14 orang pekan lalu pelakunya adalah suami-istri imigran muslim dari Pakistan, Syed Farook (28) dan Tashfeen Malik (29). FBI mengatakan penembakan ini dilandasi motif teror.
Sikap anti-Islam Trump menjadi anomali saat di lain pihak dia juga bergantung pada penduduk muslim dalam mengumpulkan kekayaan.
Donald Trump tercatat memiliki bisnis di sejumlah negara dengan mayoritas penduduk muslim. Diantaranya Uni Emirat Arab (UAE), Azerbaijan, Turki, dan Indonesia.
Dilansir dari CNN Money, Kamis (10/12), berikut sejumlah bisnis Donald Trump di negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim.
1.Resor Golf di Dubai, Uni Emirat Arab
Perusahaan milik Donald Trump tengah membangun dua resort golf di Dubai, Uni Emirat Arab. Trump menggandeng perusahaan lokal yakni DAMAC Crescent Properties.
Namun, dalam laporannya, perusahaan milik Trump enggan membeberkan nilai dari megaproyeknya ini. Salah satu resort ditargetkan sudah bisa dibuka pada tahun ini.
Pihak DAMAC, Selasa lalu, mengungkapkan penolakannya untuk mengomentari pribadi dan agenda politik Trump.
2.Hotel mewah di Baku, Azerbaijan
Pada November 2014, Trump mengumumkan kerja sama untuk membuka hotel mewah di Baku, Azerbaijan. Hotel mewah ini akan mengambil lokasi di Laut Kaspian.
Dalam laporannya, Trump akan mendapat pemasukan USD 2,5 juta atau setara Rp 34,8 miliar. Dana ini sebagai imbalan dari bayaran manajemen pengelolaan Trump International Hotel & Menara Baku.
3.Hunian mewah di Istanbul, Turki
Donald Trump memiliki menara hunian di Istanbul, Turki bernama Sisli. Sisli terdiri dari 40 hunian mewah.
Dalam situsnya, Trump menjelaskan bahwa pihaknya tidak ikut mengelola hunian tersebut, namun sang pemilik hanya menjual namanya. Atas pemakaian namanya ini, Trump akan mendapat royalti USD 1 juta hingga USD 5 juta.
3.Hunian mewah di Istanbul, Turki
Donald Trump memiliki menara hunian di Istanbul, Turki bernama Sisli. Sisli terdiri dari 40 hunian mewah.
Dalam situsnya, Trump menjelaskan bahwa pihaknya tidak ikut mengelola hunian tersebut, namun sang pemilik hanya menjual namanya. Atas pemakaian namanya ini, Trump akan mendapat royalti USD 1 juta hingga USD 5 juta.
4.Hotel mewah di Bali, Indonesia
Kandidat Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjalin kerja sama bisnis dengan bos MNC Group Hary Tanoesoedibjo untuk membangun hotel mewah di Bali pada 2016 mendatang.
Perjanjian kerja sama dengan Trump Hotel Collection itu dibuat di Kota New York pada 14 Agustus 2015 lalu. Namun pihak Trump maupun Hary Tanoe menolak menyebut nilai bisnis tersebut, seperti dilansir situs bluoinartindo.com.
Pembangunan hotel mewah di Bali itu akan menjadi properti mewah ke-13 yang dibuat oleh Trump Hotel Collection di seluruh dunia.
5.Hunian mewah di Bogor, Indonesia
Trump Hotel Collection secara resmi menyetujui kerja sama dengan MNC Group untuk mengelola resor di kawasan Lido, Bogor, Jawa Barat. Dua perusahaan ini bakal membangun resor dengan fasilitas bintang enam. Dan ini merupakan yang kedua di Asia.
Proyek Trump – MNC Group di Lido, Bogor, Jawa Barat itu diklaim bakal spektakuler karena menghadirkan lapangan golf Trump yang pertama di Asia dan terintegrasi dengan fasilitas hiburan, rekreasi, kesehatan, hotel dan tempat tinggal.
Di tempat sama, CEO MNC Group, Hary Tanoesoedibjo berambisi menjadikan Lido Lakes seluas 3.000 hekatr sebagai kawasan Kebanggaan Indonesia.
Sumber: merdeka.com
Discussion about this post