SEPINTAS terlihat wajahnya kalem dan sorotan matanya tajam, tapi siapa sangka abdi negara yang meraih predikat sebagai PNS berprestasi se propinsi Sulawesi Utara ini bicaranya blak-blakan. Ia juga murah senyum dan saat dia berbicara logat Sulawesinya akan sangat kentara terasa.
Johanis Pemberian,S.Pd itulah nama lengkapnya. Ia alumni dari FKIP-UNIMA Manado. Kepada mediaaceh.co Rabu 9 Desember 2015 ia mengaku sangat berkeinginan berkunjung ke Aceh. Johanis mengaku banyak memiliki teman asal Aceh.
“Saya sama sekali belum pernah berkunjung ke Tanah Rencong, tapi plakat Rencong Aceh masih saya simpan sampai sekarang sebagai kenang-kenangan dari teman orang Aceh, malahan saya pernah mencicipi manisnya Dodol Aceh, enaknya kue Bapia Sabang dan nikmatnya Kopi Arabica Gayo-Aceh sebagai ole-ole dari teman orang Aceh saat kami bertemu di Serang-Banten dua belas tahun silam,” kenang Johanis.
Johanis yang baru saja dinobatkan sebagai Lurah berprestasi se kota Bitung-Sulawesi Utara juga punya kenangan terhadap musibah tsunami Aceh 2004. Ia mengakui saat gempa dan Tsunami memperok-porandakan Aceh, dirinya sempat menangis dan sibuk menelpon menanyakan keadaan teman-temannya di Aceh.
“Sampai sepuluh hari lamanya saya melacak nomor telpon teman-teman di Aceh mencari tau keberadaan mereka,” katanya.
Menurut Johanis, Aceh sangat istimewa baginya. Ia menjalin hubungan baik dengan beberapa teman dari Aceh. “Walau saya dan mereka beda keyakinan tapi mereka sangat menghargai perbedaan, sampai saat ini saya masih ingat kalimat dari salah seorang teman di sana ‘agamamu untukmu dan agamaku untukku’,” katanya.
Johanis menceritakan awal mula dirinya menjalin persahabatan dengan warga Aceh ketika dirinya menjabat Sekjend IKMA PGSD Indonesia tahun 2003-2005. Saat itu IKMA PGSD secara rutin mengadakan kegiatan setiap enam bulan sekali. Pesertanya berasal dari seluruh Indonesia. Acara tersebut juga diadakan di beberapa lokasi terpisah, mulai dari Palembang, Banten, Jakarta, Makassar sampai Manado.
“Kalau sekarang untuk mengobati kerinduan saya sering nelphon, sms, cheting dan bbm dengan teman-teman di Aceh.”
Pria yang hobi Traveling ini berharap suatu hari benar-benar bisa berkunjung ke Aceh. “Saya ingin melihat langsung kemegahan Masjid Raya Banda Aceh, Meseum Tsunami, Kapal Apung dan mencicipi langsung kuliner Aceh yang sangat terkenal itu, dan saya bisa menceritakan kepada teman-teman saya di Sulawesi tentang Aceh.” ujar Johanis.
Discussion about this post