Sayaaaang, dinda meujanji….
Han akan dinda ingkari Janji cinta nyang Seutia…
sampoe ‘an akhe masa tanyoe dua….
cinta beu keukai hingga tatop mata….
seulamanya
BEGITULAH sebait lagu yang dilantunkan Vio, sapaan akrab gadis bernama lengkap Alfionitha Nur Wahyuni, SH. Gadis kelahiran Bandung, 17 April 1990 ini mengaku, kepiawaiannya dan bakat di dunia tarik suara ini menurun dari jejak ibunya, Indri Nurhayati.
Gadis asli asal Sunda yang kini mulai berkomitmen untuk terus berhijab mengaku, berjilbab bukan penghalang dalam mengasah bakatnya di dunia tarik suara dan dunia modeling.
“Semua orang tahu kalau Aceh yang dijuluki Serambi Mekkah ini menerapkan syariat Islam, namun sungguh disayangkan jika ada sebagian model Aceh banyak menanggalkan jilbabnya ketika ikut dunia modelling,” kata sulung dari tiga bersaudara ini kepada mediaaceh.co saat ditemui di salah satu café di Banda Aceh, Sabtu 5 Desember 2015.
Jebolan Fakultas Syariah Muamalah UIN Ar-Raniry ini mengaku, sejak pertama kalinya menginjakkan kakinya ke Tanah Rencong pada tahun 2009 lalu. Ia mulai tertarik dengan segala keindahan dan tradisi masyarakat Aceh yang katanya bernafaskan Islami.
Ketika ditanya bagaimana pandangan pribadinya mengenai Aceh, baik dari segi kultur maupun panorama alamnya, hanggapannya kurang lebih sama seperti komentar orang-orang yang belum pernah menginjakkan kakinya ke Aceh. Aceh masih dianggap tertinggal karena terlalu lama didera konflik ditambah musibah tsunami.
Namun, anggapannya justru berbeda dari perkiraan sebelumnya. Bahkan ia melihat kota Banda Aceh yang terletak di ujung pulau Sumatera ini sebagai kota nirwana yang masih natural.
“Dulunya sih sebelum ke Aceh gimana gitu, jujur aja sempat terlintas dalam pikiran kalau orang Aceh itu tipikalnya keras, pokoknya serba menjurus ke negatif lah. Tapi begitu nyampe ke Aceh, orang Aceh pada ramah-ramah semua, apalagi masih mengamalkan prinsip Peumulia Jamee,” Kata Fio.
Bahkan, saking menyukai tentang Aceh, putri pasangan alm. Wahyudin dan Indri Nurhayati ini sudah mempelajari bahasa Aceh dan menyukai segala hal yang berkaitan dengan ke-Acehan. Gadis berzodiak Aries ini juga mengaku juga terus mempromosikan Aceh sebagai destinasi wisata Islami.
“Ya, jeut bacut-bacut, tapi gohlom faseh that. Makajih loen rekaman lagu Aceh karna galak that keu budaya ngon basa Aceh (ya, bisa sedikit-sedikit, tapi belum fasih sekali. Makanya saya rekaman lagu Aceh karena cinta dengan budaya dan bahasa Aceh),” tambahnya.

Fio yang kini bekerja sebagai Human Resources Development di Hermes Palace Hotel ini juga mengaku heran jika sebagian muda-mudi di Aceh ini yang mulai melupakan bahasa Aceh.
“Padahal dengan berbahasa Aceh itu bisa menciptakan jati diri serta ciri khas kultur daerah kita sendiri yang harus kita jaga dan promosikan ke masyarakat luar. Bukan ngerasa minder dan malah dianggap tertinggal jika berbahasa Aceh. Jika kita sendiri nggak mau berbicara bahasa daerah sendiri gimana mau berubah? Di Bandung aja muda-mudi disana pede banget ngomong bahasa Sunda,” ujarnya lagi.
Selain terjun di dunia tarik suara, gadis yang hobi berburu kuliner Aceh ini juga merambah di dunia entertainment. Neng Geulies yang bercita-cita jadi dosen ini mengaku pernah berakting di film Aceh “Laot Samudera” serta model lipsyinc berbahasa Aceh dan Gayo dalam video klip “Hate Yang Luka”.
“Tapi ada saatnya nanti Fio memilih vacuum di dunia modeling dan entertain kalau sudah dan menetap di Aceh, siapa tau juga dapat jodoh orang Aceh,” tutupnya sambil tersipu malu.
Ini bio data singkat
Nama Lengkap : Alfionitha Nur Wahyuni, S.HI
Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 17 April 1990
Hobi : Modeling, menyanyi dan travelling
Nama Orang Tua
Ayah : alm. Wahyudin
Ibu : Indri Nurhayati
Pengalaman karir :
– Penyiar Radio Soraya FM, Tasikmalaya, Jawa Barat saat masih berusia 15 tahun.
– Human Resource Administrator di Hotel Medan Banda Aceh
– Human Resource Administrator di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh – sekarang.
Discussion about this post