MEDIAACEH.CO – Beberapa pengalaman buruk dialami traveller. Salah satunya pengalaman buruk dalam perjalanan udara.
Baru-baru ini sebuah studi dilakukan untuk mengukur ketidakpuasan maskapai karena pengalaman buruk.
Studi yang dilakukan oleh Qualtrics ini mencoba mencari tahu seberapa besar pengalaman paling mengganggu dalam sebuah maskapai yang membuat penumpangnya beralih ke operator lain.
Penelitian Qualtrics ini melibatkan 520 orang dewasa Amerika yang melakukan perjalanan udara selama satu tahun belakangan melalui survei online.
Para peneliti pun meminta wisatawan untuk menyebutkan pengalaman buruk dari skala terkecil sampai yang terbesar.
Saat penelitian selesai, Qualtrics menyebutnya sebagai Airline Pain Index yang menjadi ukuran untuk pengalaman terburuk atau paling menyakitkan dalam perjalanan udara.
“Sekira satu dari lima penumpang melaporkan pengalaman buruk yang membuat mereka berpindah ke operator penerbangan lain,” tulis laman Qualtrics dikutip Foxnews, Selasa 1 Desember 2015.
Hampir setengah dari responden mengatakan bahwa kehilangan bagasi adalah pengalaman terburuk yang membuat mereka tidak mau terbang menggunakan maskapai itu lagi. Sebanyak 48 persen responden menunjukkan hal tersebut.
Sementara pengalaman paling buruk berikutnya adalah biaya-biaya tak terduga yang harus mereka keluarkan. Sebanyak 42 persen responden mengatakan demikian.
Selanjutnya, awak kabin yang kurang ramah, pembatalan penerbangan, dan toilet yang tidak bersih masing-masing berada di sekira30 hingga 34 persen.
Selain itu, sebanyak 20 persen responden memilih layanan penerbangan yang buruk sebagai pengalaman terburuk dalam penerbangan. Kemudian kursi yang tidak nyaman, kursi panjang di ruang tunggu, penundaan penerbangan hingga ruang kaki yang sempit juga menjadi jawaban dari para responden.
Penelitian ini juga menunjukkan fakta unik lain, yakni “perempuan dua kali lebih mungkin untuk melaporkan tidak senang saat travelling dan menempatkan penekanan lebih tinggi daripada laki-laki pada kebersihan fasilitas dan harga yang transparan”.
Studi ini menunjukkan bahwa penumpang benar-benar sangat kesal pada maskapai yang menghilangkan bagasinya.
Keramahan dari awak kabin dan kebersihan juga menjadi penilaian mereka untuk perjalanan udara yang menyenangkan.
Sumber: Okezone
Discussion about this post