MEDIAACEH.CO, Lhoksukon – Masyarakat di Kabupaten Aceh Utara rata-rata menghasilkan 0,4 kilogram sampah tiap harinya dan terus bertambah setiap tahun. Dalam hal ini masyarakat juga dihimbau agar mengelola sampah dengan baik demi mencegah terjadinya banjir maupun penyakit. Apalagi di musim hujan saat ini.
Kepala Dinas Kebersihan Pasar dan Pertamanan (DKPP) Aceh Utara, Fakhrurradi, Selasa, 01 Desember 2015 mengatakan, kuota sampah 0,4 kilogram yang dihasilkan masyarakat adalah catatan pihaknya. Sedangkan kuota besarnya adalah 120 kubik dari sekitar 400 kubik sampah warga.
“Ya rata-rata masyarakat kita hasilkan 0,4 kilogram sampah setiap harinya. Kuota totalnya mencapai 400 kubik setiap harinya di seluruh kecamatan di Aceh Utara. Setiap harinya ratusan kubik sampah diangkut dengan armada, total angkutan mencapai 120 kubik,” katanya.
Sampah-sampah yang diangkut kemudian dibongkar ke lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Teupin Keube, Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, yang jaraknya sangat jauh dari pemukiman penduduk.
“Sampah yang dihasilkan warga setiap harinya diangkut para petugas kebersihan dengan armada, dibawa ke TPA dan dibongkar disana. Dilahan seluas 32 hektare itu, sampah-sampah tersebut juga rutin difogging,” jelas Fakhrurradi.
Sementara untuk mengurangi volume sampah rumah tangga sebanyak 60 persen, DKPP programkan Bank Sampah dan Pengembangan Komposting Skala Rumah Tangga di sekolahan dan Desa. Program semacam itu dilakukan guna menciptakan lingkungan yang bersih.
“Program semacam itu dilakukan guna menciptakan lingkungan yang bersih sekaligus bertujuan untuk mengubah cara pandang masyarakat terutama ibu rumah tangga terhadap sampah. Biasanya sampah dianggap mendatangkan masalah, namun kini sampah dapat memberi manfaat,” ujar Kabid Kebersihan DKPP Aceh Utara, Cut Ibrahim.
Disebutkan, program pengembangan komposting skala rumah tangga tersebut sudah pernah dilakukan yang berjalan selama tiga pekan di Desa Tanjung Ceungai Tanah Jambo Aye dan Lhoksukon wilayah Tengah.
Sementara program Bank Sampah kata dia, adalah SD Negeri 1 Dewantara dan Krueng Geukuh yang menjadi tempat andalan program tersebut dan juga sudah berjalan selama tiga pekan yang sebelumnya terlebih dahulu dilakukan sosialisasi.
Dengan program ini, pihaknya menargetkan dapat mengurangi volume sampah rumah tangga sebanyak 60 persen sekaligus menjadikan lingkungan yang bersih, sehat dan indah.
Sumber: Waspada
Discussion about this post