MEDIAACEH.CO, Subulussalam – Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Hasanuddin Darjo menyebutkan saat ini masih ada 90 ribu jiwa masyarakat Aceh yang tidak bisa mengeja dan menulis namanya sendiri, atau disebut buta huruf. Hal itu sampaikannya pada peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) tingkat propinsi ke 50 di Lapangan Sada Kata, Desa Lae Oram, Kota Subulussalam, Senin 9 Oktober 2015.
“Menurut data dari BPS, masih ada sekitar 90.000 jiwa di Aceh yang masih buta huruf, dan kebanyakan dari mereka adalah kaum perempuan,” kata Darjo.
Untuk itu pemerintah sedang melakukan berbagai upaya memberantas buta aksara baik di tingkat propinsi dan seluruh kab/kota di Aceh, dengan mendorong sekolah-sekolah untuk membangkitkan semangat para siswa sejak dini untuk gemar membaca. Program tersebut merupakan bagian dari gerakan nasional percepatan penuntasan tuna aksara.
Turut hadir pada acara ini, Wakil Wali Kota Subulussalam Salmaza, kata Sekretaris Daerah Aceh Dermawan, Kepala Dinas Pendidikan 23 kabupaten/kota serta Unsur Muspida setempat.
Sementara di seluruh Indonesia, angka buta aksara mencapai 5,9 juta jiwa. “Angka tersebut menunjukkan keberhasilan kita memenuhi target Deklarasi Dakar tentang Pendidikan Untuk Semua (PUS) atau Education for All (EFA), bahwa Indonesia dapat menurunkan separuh penduduk tuna aksara menjadi kurang dari 5 persen pada 2015. Tapi angka itu juga berarti masih ada sekitar 5,9 juta orang yang belum mampu mengeja dan menulis namanya sendiri,” kata Sekretaris Daerah Aceh, Dermawan, saat membacakan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Mendikbud) pada pembukaan acara tersebut.
Dernawan menyebutkan Pemerintah telah melakukan berbagai usaha penurunan buta aksara, salah satunya adalah melalui Permendikbud No. 23 tahun 2015 mengenai Penumbuhan Budi Pekerti (PBP).
Salah satu poin utama Permendikbud tersebut adalah semua warga sekolah baik siswa, guru, tenaga pendidikan, dan kepala sekolah wajib membaca buku selain buku teks pelajaran selama 15 menit sebelum hari pembelajaran.[]
Discussion about this post